Rabu, 18 Mei 2011

MENINGGALKAN KERINDUAN

WISATA HATI --------> part 14

Jam 09.00 seluruh rombongan di bis 1 sudah harus berkumpul di lobby, hiikks..ªku terakhir bertemu dengan sahabatku semalam, karena pagi tadi, tak kutemui lagi dia di restoran, hanya anak dan suaminya ŷanğ ada.

Kami berbeda jam terbang, pesawatku jam 18.45, sedangkan rombongan bis ke-2 pulang dini hari jam 02.00 WSA. Ada beberapa orang rombongan bis 2 ŷanğ ikut pulang bersama rombongan kami.

Seperti biasa, parkir bis didepan hotel tak boleh terlalu lama, kami diburu waktu menaiki bis dan membereskan barang bawaan, tak banyak ŷanğ kami bawa, hanya jaket dan koper tak penuh, mengantisipasi oleh-oleh ŷanğ membengkak, karena kami masih akan tour keliling kota Jeddah. Kabarnya banyak mall-mall ŷanğ terkenal murah meriah..^.^..

Jarak Makkah ke Jeddah hanya sekitar 100 km, kurang lebih 1 jam perjalanan. Bis masih akan menuju Kudai, tempat pengambilan air zam-zam. Peraturan pemerintah sekarang, jama'ah harus ikut ditunjukkan, agar penghitungan jumlah air ŷanğ dibawa sesuai, menghindari praktek jual beli air langka ini.

Kudai, antri dengan bis ŷanğ bertujuan sama dengan kami. Untuk pengambilan jumlah sedikit, sudah disediakan tempatnya sendiri, semuanya gratis.



Setelah dicek oleh salah seorang petugas, air zam-zam ŷanğ sudah dikemas pun di masukkan ke dalam bagasi bis. Muthowif menempelkan stiker agar tak tertukar dengan travel lain. Masing-masing jamaah mendapat 10 liter air zam-zam.

Perjalanan menuju Jeddah pun dilanjutkan. Jeddah terbagi menjadi dua, Jeddah lama dan baru. Jeddah baru sebenarnya adalah perluasan jeddah lama, mereka menimbun laut dan merubahnya menjadi tempat hunian ŷanğ indah, hampir menyamai kota Dubai, katanya....^.^.. lha ªku sendiri aja belum pernah ke Dubai...

Memasuki jeddah awalnya tak jauh berbeda dengan suasana kota Madinah, namun mendekati pantai, terlihat nyata perbedaannya. Kota baru itu sedang menggeliat menuju kemegahan.



Istana raja Fath terletak di dalam laut, ada air mancur tertinggi didunia , namanya air mancur Namira, namun kami tak mendapati keduannya. Kami hanya melewati empat buah periuk raksasa, hadiah dari salah satu negara tetangga. Periuk itu tergantung di sebuah taman.
Di salah satu sisi jalan juga terdapat monumen mesin penyulingan air raksasa, jeddah memang mempunyai tempat penyulingan terbesar di dunia, dari sinilah suplly kebutuhan air di kota Makkah, Madinah dan sekitarnya.



Ada juga masjid Qishash, terlihat dikejauhan. Tempat berlangsungnya hukum bunuh di Arab Saudi.

Setelah masjid menyeramkan itu, kami tiba di sebuah masjid tepat dipinggir pantai laut merah. Masjid itu agak menjorok ke laut, jika air pasang, bangunan itu terlihat seolah-olah sedang terapung di laut merah. Itulah sebabnya banyak ŷanğ menyebutnya masjid terapung.
Sebenarnya nama masjid itu sendiri adalah masjid Rahmah.


Pemandangan pinggir pantai selalu saja indah, semilir angin sore itu membuat kami mengantuk, serasa ingin duduk berlama-lama di masjid.
Kami pasang aksi foto dari segala sisi, lumayan lhoh...bagus-bagus hasilnya.





Sekitar satu jam disitu, kami bergegas menuju bandara, proses masuk bandara ŷanğ ribet dan ketat juga menjengkelkan sudah menanti. Kurang lebih seperti saat kedatangan kami 8 hari ŷanğ lalu.
Beruntung, terdapat seorang petugas tazkia ŷanğ kemarin baru mengantar kafilah gelombang berikutnya ŷanğ mengantar bagasi kami, dia bisa masuk karena masih memegang visa umroh.
Ada seorang muthowif lagi ŷanğ berusaha masuk menyamar sebagai jama'ah, mengantisipasi keruwetan proses pemeriksaan.
Hmmm.. ribet juga ternyata, kalau ªku mahir dialek Arab pasti nggak begitu susah-susah amat!
Minimal ªku tahu permasalahannya dimana.

Kami antri lumayan lama, barang bagasi aman langsung diurus dua orang dalam tazkia. Hampir sejam kami terbengkalai di sana, namun waktu seakan cepat berlalu dikarenakan kami sudah mengenal akrab satu sama lain, suasana menjadi sedikit haru.
Seminggu lebih kami bertetangga, berangkat ke masjid sama-sama, mengalami beberapa peristiwa menyedihkan, mengejutkan, dan menggembirakan. Mereka adalah keluarga baruku ŷanğ menyenangkan.

Baru kusadari, ternyata serombonganku rata-rata berusia lanjut, ada beberapa ŷanğ sebaya, namun mereka berangkat bersama keluarga besarnya. Makanya kami jarang bercanda bersama.
Rata-rata teman ŷanğ akrab denganku berada di bis 2. Mereka kebanyakan pasangan seumuran denganku ŷanğ berangkat dengan keluarga kecilnya.
Bersama mbah-mbah baru anakku, rame juga lho... anakku jadi banyak ŷanğ memanggilnya 'cucuku'...

Pesawat ŷanğ kami tumpangi adalah GA 981, kali ini giliran ibu ŷanğ terpisah jauh tempat duduknya, suamiku menggantikan posisi Beliau.
Perjalanan menjadi lebih singkat dari saat berangkat, karena kami rata-rata sudah kelelahan, kami tertidur pulas sampai Jakarta..(Eh...tepatnya ªku kali ya..ŷanğ pulas..^.^)

Landing sekitar jam 9 pagi, kami dijemput kakak iparku seorang diri, kalau ŷanğ lainnya ikut, bakalan nggak muat lagi, bawaan kami 3 troly!

Alhamdulillah...akhirnya cita-cita kami ke luar negri, kesampaian..menjadi tamu Allah, merasakan nikmatnya perjamuan di tanah haram dan kebersamaan selama semingguan bersama keluarga dalam suka dan duka, memberikan hikmah tersendiri buat kami.
.
Semoga Allah mengabulkan setiap do'a ŷanğ keluar dari hati, memberikan rahmad_Nya dan senantiasa melindungi kami...
Semoga kami menjadi lebih baik dari sebelumnya...
Semoga ibadah kami makbul dan kami diijinkan menginjak tanah haram kembali...Insya Allah dalam perjamuan haji....
Aamiin. .

Tidak ada komentar: