Kamis, 01 Desember 2011

Antologi ke-3


BABY TRAVELER, Kisah Seru Saat Travelling Dengan Bayi dan Balita.

Sinopsis :

Traveling bersama “Bayi dan Balita” menyusahkan? Siapa bilang? Justru sangat menyenangkan bila kita cermat menyiapkan segala keperluan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan dihadapi.

Kondisi fisik dan mental bayi dan balita tentu berbeda daripada orang dewasa. Mereka lebih rentan terhadap penyakit, perubahan cuaca, perbedaan makanan, dan cepat merasa bosan di perjalanan. Kalau sampai mereka bosan, bisa dipastikan akan rewel dan “mengancam” kesuksesan traveling.

Serunya traveling dengan bayi dan balita sudah dimulai sejak mempersiapkan diri untuk berangkat. Berlanjut ketika dalam perjalanan dan di tempat tujuan. Dalam buku ini, para penulis berbagi pengalaman tentang suka-duka membawa si kecil ke berbagai tempat, baik dalam kota maupun luar kota, bahkan sampai ke mancanegara.

Kumpulan kisah seru ini akan menghilangkan keraguan untuk membawa pergi si kecil yang kadang dianggap sebagai trouble maker. Tak ketinggalan, dipaparkan tips-tips jitu agar bayi dan balita kita merasa aman dan nyaman di perjalanan.

Penulis :

Aney Maysarah, Anisa Widiyarti, Afifah Ahmad, Askar Marlindo, Atik Hw, Aulia Izzati, Dewi Irianti, Dian Onasis, Eka Natassa Sumantri, Evi Andriani, Honney Miftahuljannah, Ida Mulyani, Indah IP, Indri Astutik, Kunthi Hastorini, Navita Kristi Astuti, Noviana Widayanti, R. Wahyu, Ratna Dwi KS, Risma Inoy, Rosi Saheeda Noer, Sayyidah Murtafiah, Sofi Bramasta, Sugi Siswiyanti, Ummu Raisah, Vita Sophia Dini.

Editor :
Triani Retno A.

Harga : Rp. 45.000,-







Rabu, 05 Oktober 2011

Dewasa

"Aneh si Radit, dia bercerita kalau dirumah sering dimarahi Mamanya, sampai sampai dia tidak mau jadi dewasa, soalnya dia takut punya istri", cerita anakku sebelum tidurnya malam ini.

"Mamanya sering marah kok jadinya tidak mau punya istri ? Agak nggak nyambung deh..", jawabku sedikit memancing.

"Anehnya itu, padahal aku aja pingin cepat jadi dewasa, dewasa itu enak, bisa apa- apa saja yang diinginkan", katanya bersemangat.

"Lhoh, bukannya jadi dewasa gak enak say, mesti kerja cari uang, dari pagi sampai malam, nggak bisa bermain sepuasnya..", tanyaku heran.

"Buktinya Gayus itu, bisa kemana saja, keluar negri dan beli2 apa saja, berarti dewasa itu enak Ma..".

"Duh..itu kan hanya video klip sayang.. Gayus sudah dipenjara karena korupsi !", jawabku.

"Oh..jadi foto2 yang dipantai, jadi petinju, pake popok bayi, jadi polisi dan tukang jual duren itu bukan Gayus ya Ma ? ", wajahnya penuh selidik.

Ku lihat sedikit kecewa.

"Bukan sayang..itu photoshop aja..".

"Kalau begitu aku mau belajar photoshop, biar bisa jadi apa aja! ".

Pagi ini sambil sarapan aku jelaskan siapakah Gayus Tambunan, Gayus yang Plesiran, Gayus kecil yang minum pake dot, Gayus yang jualan duren, Gayus yang Polisi berpangkat, Gayus yang petinju dan Gayus ada di video klip.

Kulihat celotehku yang panjang tak digubris sedikitpun, "Mama hari ini cari program photoshop ya, aku mau fotoku dirubah sesuai cita - citaku".

Selasa, 20 September 2011

Sekolah Tanpa Matematika

Sudah kusiapkan hati, malam ini pasti ada tragedi, secarik kertas jadwal pelajaran itu selalu menyisakan sesuatu buat kami berdua, ªku dan anakku.
Ada saja ulahnya untuk mengalihkan perhatianku dari satu mata pelajaran itu, mulai dari bercerita panjang, minta dibuatkan camilan sampai pura-pura sudah mengantuk duluan. Tujuannya hanya satu, sesingkat mungkin menyisakan waktunya belajar matematika.

'Mama!, kali ini mama harus bangga, kemarin nilaiku matematika naik lho..' katanya bernada sombong.

'Bagus dong..! Hobby mama menurun ke anaknya' jawabku senang, sedikit waspada dengan kelanjutannya cerita. Terus terang ªku dulu pencinta mata pelajaran ini. Saat paling membahagiakanku adalah ketika dia dengan senang hati memintaku membantu belajar matematika. Serasa bernostalgia dengan angka dan puzle rumus-rumusnya.

'Kalau kemarin ªku dapat nilai 30, kali ini nilaiku naik menjadi 40, Ma..!' katanya bersemangat, membuatku terpancing geram.

'Duuh.. Anak Mama pinter banget, besok harus naik 10 angka lagi, besoknya 20 angka..!' jawabanku meninggi, 'Nilai matematika kalau bisa tuh diatas 70, Sayang..."

'Ma, besok SMP, carikan ªku sekolah ŷanğ tidak ada matematikanya ya..' katanya memelas, membuatku terharu, sebegitu susahnya kah matematika buatnya?.

'Suka puzzle kan?, padahal matematika itu kayak main puzzle lho buat Mama.., seru..!' kataku menghiburnya.

Usianya masih 9 tahun saat itu, ªku berfikir masih panjang kesempatannya untuk mengenali mata pelajaran satu ini, suatu saat nanti, hobbynya menata puzzle pasti akan bermanfaat untuknya.

Sabtu, 16 Juli 2011

Cita - Cita

"Aku besok mau jadi KoKi aja dah Ma.." Duuh masih tetep sama cita2nya.

Ada rasa was2 ketakutan kalau memang itu yang diinginkannya, apa kata orang nanti, anakku yang mamanya selalu juara, ayahnya seorang QS proyek proyek besar dan hampir menjadi PM, dua duanya sarjana Teknik, mempunyai anak satu2nya yang hanya bercita2 menjadi seorang KoKi..

Dalam hati aku hanya berharap itu hanya bentuk ungkapannya mengatasi sekian banyaknya cita2 yang menumpuk di list otaknya..setahuku, Pemadam Kebakaran, Arsitek, Profesor, Arkeolog Dinosaurus dan tulang, Astronout, punya rumah buku, drumer dan Penemu bermacam2 mobil modern, mesin modern dan baru semalam kudengar adalah chip kunci hotel untuk kamarnya sendiri, dia sudah membikinnya dari kertas, paswordnya masih kuingat 4580, cardnya dari parking card Novotel Lampung.

Pagi ini sambil sarapan nasi dan telor dadarnya dia merubah mimpinya semalam kembali ke cita2nya pertama kali seorang "KoKi".
Masih sambil makan diambilnya pilok biru, dia gambar denah warung makannya kelak, aku hanya menambahkan sedikit masukan, warungnya harus berada diatas kolam pancing.

Teringat rumah bukunya, drum barunya, dia menambahkan entertaint live music di rumah makan impiannya, berikut sudut mungil perpustakaannya.

"Ada sepuluh pegawainya, kasir, tukang catat menu, tukang saji, 2 koki dan yang membantu. Mama , Ayah dan Caca gantian juga menjadi kokinya, kan Mama dan Ayah juga hoby masak ? ", matanya berbinar sambil mengenakan sepatu sekolahnya.

"Aku bosnya, Ayah bagian membayari pegawainya, Mama kasirnya..".
"Ayo cepetan, ntar lagi dijemput lho sayang.. ", nanti disusun sekalian menu yang mau dijual ya, pulang sekolah aja..", jawabku ikut merapikan rambutnya.

"Pistolnya yang berantakan kapan mau diberesin say ?, keburu ilang lagi mur dan bautnya lho ..", celetukku mengingatkan.

"Iya ya, belum mbongkar staplesnya juga, kok bisa isinya keluar sendiri begitu ? ".

"Tuh dijemput.. Do'a dan hati2 ya..".

"Iya Mama, Assalammu'alaikum.."

"Waalaikum salam..".

Nafasku panjang sembari bersyukur.. Apapun yang menjadi cita citamu kelak Mama hanya bisa mendo'akanmu yang terbaik...

Jumat, 15 Juli 2011

JAHIT KELILING

Dua kali tertipu membuatkan sedikit hati-hati menggunakan jasa servis keliling, baik jahit celana, tambal celana ( eh ada nggak ya?? ), jahit sepatu ataupun servis perlengkapan elektronik.

Terlihat sederhana dan sepele kerusakannya, namun jika kita terlihat bodoh dan tak tau apa-apa, kita akan termakan kelicikan mereka.
Duh.. Sebenarnya kasihan juga sih.. Penghasilan mereka tak seberapa, namun ada kemungkinan juga, alasan mengapa jasa pekerjaan mereka tak laku karena banyak ŷanğ tertipu, seperti ªku.

Ini cerita soreku..

Menimang 4 lembar celana jeans anakku, masih belum setahun pakai namun pinggangnya sudah sempit dan tak muat lagi.
Sebenarnya sudah kuplaning akan kukasihkan ke adik lelakinya, namun melihat tukang jahit jeans keliling ŷanğ kelelahan didepan pagar, ªku iseng menawarkan pekerjaan, menjahit dua lembar celana harian anakku ŷanğ lobang dibagian lipatan pahanya, 4 lembar celana jeans-nya ŷanğ kekecilan itu, juga sebuah tas sekolahnya ŷanğ juga tergolong baru namun hilang resletingnya sebiji.

Tentu saja Bapak itu dengan senang hati menerimanya. Hari sudah menuju malam, tentunya dia akan segera pulang dan menyudahi pekerjaannya hari ini. Siapa ŷanğ akan menggunakan jasanya pada malam hari di kota ŷanğ sudah kehilangan kepercayaannya pada lelaki asing yang berkeliaran malam?.

Tak kutanya sepatah katapun lagi, ªku sudah nekat menyerahkan celana itu, apapun nasibnya nanti, hitung-hitung meringankan kegalauannya si Bapak.
Entah mau tertipu lagi atau tidak.
Bukan sembarangan ªku menebak, sudah dua kali ªku tertipu.

Ŷanğ pertama saat komporku mendadak menghitam asapnya. Sudah kubersihkan beberapa kali, namun belum juga sempurna bersihnya. Bukan apa-apa, pekerjaan membersihkan asap hitam walaupun tak seberapa lagi pekat, membuatku jengkel setiap harinya.
Antara malas dan tak mau ambil pusing, ªku menelpon tukang servis kompor gas.

Kusodorkan kompor gas singleku. Pak tua itu membersihkannya dengan cara mencopot satu persatu komponennya, mencucinya dan memasangnya kembali. Kulihat dia menambal salah satu gerigi kumparan apinya dengan selembar plat tipis, katanya ada ŷanğ tanggal dan itu penyebabnya asap lebih banyak keluar dari situ dan menghitam.
Mau tau ongkos servisnya? 250 ribu!
Hah! Lebih mahal dari harga komporku. Sejak itu, ªku lumayan rajin membersihkan sendiri komporku.

Peristiwa keduaku adalah saat sepatu reebok bututku terlepas solnya. Mau kubuang sayang banget. Karena ªku sendiri bukan pecinta olah raga maka itu adalah satu-satunya sepatu olah raga ŷanğ kupunya. Mungkin hanya sebulan sekali ªku memakainya, selebihnya, kalau hanya bermain bulu tangkis di halaman rumah, paling-paling ªku hanya melepas sandalku.

Sepatu itu dibeli suamiku saat tugas pertamanya ke luar kota. Dia membelikan sepatu itu sebagai hadiah ulang tahun termahal buatku. Saat itu kuingat harganya sudah hampir separuh gajinya sebulan. Makanya, walaupun butut, ªku tetap menyimpannya. Sayangnya, kali ini solnya tiba-tiba terlepas, mungkin sudah terlalu lembab tempatnya ( eits, terlalu tua, tepatnya).

Sepatuku tak banyak, itu saja sudah hampir butut juga, kecuali sebiji, sepatu hak tinggi ŷanğ kusiapkan untuk acara-acara resmi. Harganya tak ada ŷanğ lebih dari seratus ribu. Kalaupun lebih, itu karena embel-embel discountnya sudah tinggi. Bagiku, seberapapun model dan harganya, selama itu nyaman buatku, ªku akan membelinya sesuai dengan kebutuhanku saat itu.
Itu sebabnya, sepatu butut bermerk-ku itu masih juga tenang berada di rak sepatu.

Kebetulan ada senam bersama di lingkungan perumahanku. Sempat ke mall terdekat untuk membeli sepatu olah raga, namun ku-urungkan niatku membelinya, padahal ªku sudah memilih harga termurah, 40 ribu saja. Mengingat sepatu bututku dan jarangnya pemakaian sepatu olah raga, ªku memilih memperbaikinya saja.

Kebetulan, sore itu ada tukang sol sepatu lewat, segera, ªku memanggilnya. Tanpa banyak bertanya atau berkata macam-macam, ªku menyodorkan sepatuku, dia akan faham dengan sendirinya apa ŷanğ terbaik untuk sepatu itu.
Daripada beli sepatu baru, toh juga jarang memakainya, lebih baik sedikit berhemat.

Sejam kemudian si Bapak selesai mengerjakan tugasnya. Dengan sopannya diserahkan sepatu termahalku itu, "Sudah selesai, Ibu... Silahkan dicoba dulu..!"

"Berapa Pak?" ªku tak mau berlama-lama.

"140 ribu saja" katanya datar.

"Apa??? 140 ribu? ŷanğ benar saja, Pak !!..." kataku sambil melempar agak keras sepatuku.

"Lihat baik-baik, Pak..! Ini, sepatu sudah kumal begini, dijual aja belum tentu laku, makanya saya tambal saja..lha kok ongkosnya muahal banget! Lebih mahal dari ŷanğ baru!."

"Sepatu Ibu merk mahal, jadi ongkos jahitnya juga mahal..." katanya membela diri.

"Ambil saja, Pak.. daripada saya mbayar Bapak segitu!" ªku benar-benar emosi.

***

Duuuuh.. Mengingat peristiwa itu, ªku juga serba salah, mungkin mereka sedang butuh uang banyak, sehingga bertindak curang padaku.

Kugenggam selembar uang ditanganku. ªku berniat tak akan menanyakan apa-apa pada tukang jahit celana itu.
Sudah hampir sejam dia menjahit pesananku..

"Sudah selesai, Bu..ongkosnya perbiji Rp. 2000 , kecuali tasnya agak mahal sedikit. Jadi totalnya Rp 16.000."

Astaghfirulloh.. Ada apa dengan pikiranku??.
Tanpa ragu lagi kusodorkan selembar uang dalam genggamanku.

Sabtu, 18 Juni 2011

Naik!

Nggak mungkinlah nggak naik... Itu menenangkan kami.
Semalam itu waktu terasa berjalan lambat, kadang senyum getir menghiasi setiap 10 menit sekali, lucu membayangkan jika benar tak naik kelas, tapi...apa mungkin???

Ibu-ibu itu sudah semringah dengan dandanan mereka, mungkin hanya wajahku ŷanğ menegang. Anakku sudah larut dalam persiapannya tampil bermain alat musik.
Tampil di atas pentas lebih menegangkan baginya, namun berbaur dengan sesama grupnya membuatnya terlihat melegakan buatku.
Kasihan..jika seandainya benar tak naik kelas...
Bismillah, Insya Alloh naik!

ªku melangkah ke lantai 3, kelas anakku. Rupanya ibu-ibu sudah berderet manis didepan kelas, Bu Ery belum datang.
ªku mengobrol dengan beberapa, tak banyak memang ŷanğ ku kenal, maklumlah, jarang ke sekolah.

Begitu Bu Ery masuk ke kelas, kami duduk tertib menunggu giliran. Kurang lebih masing-masing ortu diberi waktu 10 - 15 menit. ªku harus memanfaatkan momen berharga itu.

Tiba giliranku, اَلْحَمْدُلِلّهِ.. anakku dinyatakan naik, tanpa syarat. he he..

Ada beberapa point ŷanğ memang harus jadi catatanku, hafalan Al Qur'annya belum memenuhi target,
Matematika naik drastis dari angka smester 1 adalah 58 ( dibawah KKM ) menjadi 71 ( dari KKM 67 ).
Melegakan bagiku... hutangnya adalah beberapa surat juz Amma ŷanğ masih belum lancar dihafalkan.

Bu Ery berbaik hati membebankannya di kelas 6, standar kenaikan memang diambil dari nilai PAI ( penddkn agama ) ŷanğ harus di atas KKM, anakku jatuh di nilai Al Qur'an Hadis.

Bergegas ku hampiri anakku, ‎​βϋκαη main senangnya mendengar dia naik kelas. Wajahnya bersemangat dan kecemasannya hilang seketika. Kucium jidatnya, "Anak mama pasti pinter..!"
Dia kembali berbaur dengan teman-temannya, main bola.

Jumat, 17 Juni 2011

Menjelang Bagi Rapor

Dari kemarin-kemarin anakku sudah banyak berdo'a agar naik kelas, bahkan di depan Ka'bah kudengar do'a itu disepanjang thowafnya.

"Nanti kalau aku tidak naik kelas, Mama jangan marah ya?" katanya suatu ketika.

"Ya nggaklah...Yang Mama takutkan adalah kalau anak mama jadi malu..."

Tiba-tiba ada telepon dari sekolahnya, padahal hari sudah menjelang asar.

"Ibu....saya Bu Ery, wali kelas ananda, ini baru saja rapat guru membahas kenaikan kelas. Nilai PAI ananda dibawah KKM, Bu...terutama Al Qur'an Hadist. Kami memberikan kesempatan agar nilai ananda bisa diperbaiki, mengingat nilai PAI harus berada di atas nilai KKM agar ananda bisa naik ke kelas 6."

Agak lemeees.....mengingat malam sebelum ulangan mata pelajaran itu...

"Materinya Al Buruj, terjemahan dan keterangannya ( ada di buku catatan ), hukum mim sukun dan khulafaur rosyidin." aku membacakan kisi-kisi yang sudah diberikan, "Hafalan sama Mama yuuuk...pasti sudah hafalan dikelas kan?."

"Itu bukan dihafalkan, Mama...... difahami, lagian materinya nggak ada di buku catatan.."

"Kok bisa nggak ada di catatan?...di juz amma kan lengkap say..tinggal dihafalkan disitu sudah cukup, sama saja..." kataku sambil melihat buku catatannya. Yang ada memang nggak sampai sehalaman, keterangan dan hikmah diturunkan surat Al Buruj, surat ke 85 itu.

"Lho, kok belum diajarin sudah masuk ulangang? apa sudah ditulis, terus nggak mencatat kali ??" tebakanku membuatnya sedikit marah.

"Mama jangan menuduh dong...! memang segitu aja yang diajarkan..."

"Ya sudah..., hafalan juz amma saja.." sambil kusodorkan terbuka surat Al Buruj.

"Nggak dihafal, Mamaaaaa....susah sih ngomong sama Mama, di   fa   ha   mi... bukan  di  ha  fal...!" jawabnya sudah dengan nada tinggi.

"Namanya besok ulangan, ya harus dihafal dong...! bagaimana kalau soalnya 'Apa arti ayat ke 12 dan bagaimana bunyinya?.''

"Tau dah...Mama nggak ngerti!" jawabnya sewot, "Pokoknya aku maunya memahami saja, lagian dicatatanku nggak ada! cuma selembar doang, apa susahnya menghafal!"

Aku sudah mulai capek berdebat, ku-ambil juz ammma dan mulai kutanya ayat per ayat. Tentu saja anakku belum hafal. Pasti dikelas belum hafalan surat ini, jika tidak dia akan lancar menghafalnya.
Terakhir hafalan surat pendeknya adalah As Syams lengkap arti dan penjelasannya.
Atau jangan-jangan waktu menghafal surat ini bertepatan cuti sepuluh harinya kemarin.

Agak susah memaksanya kali ini, yang ada difikirannya adalah 'dipahami' bukan 'dihafalkan', ditambah 'dicatatan' buka 'di juz amma'.
"Oh anakku...!" pekikku jengkel. Namun tetap kupaksakan walaupun hari itu penuh pertengkaran kecil.

"Mama pinter, yang keluar tadi ayat ke 12 dan artinya" katanya sepulang ujian.
Kubiarkan dia menyelesaikan ceritanya. Senyum kecil kusembunyikan agar tak menambah rasa bersalahnya.
"Jelas aku nggak bisa, Ma...aku nggak hafal..." lanjutnya cuek.

Aku terdiam, mau menyalahkan apalagi marah juga terlambat!

Mendengar Bu Ery  mau menutup telepon, aku memintanya menyampaikan sendiri berita dan remidialnya, lengkap dengan anjuran menghafal Al Buruj...
Manggut-manggut kulihat saat mendengar telepon dari gurunya, senyumnya terlihat tegang.

"Mamaaa....jangan marah kalau aku nggak naik kelas ya?.." katanya sambil memelukku.

"Memang nggak naik kelas kata Bu Ery tadi?" tanyaku pura-pura nggak tahu.

"Ya jelaslah...kalau PAI dibawah KKM, itu tandanya nggak naik kelas!, Bu Ery nggak bisa bohong..." dia terdiam sesaat, tiba-tiba.."Ha ha ha....aneh kalau aku nggak naik, kan lucu.....ya Ma???"

"Ya iyalah...lucu banget! jelas!" aku juga tak bisa menyembunyikan tertawaku.

"Ha ha ha.....anaaaaaaak!!!! heeeuuuuuuuh sebal!" jengkel plus kasian melihatnya, yang justru tanpa beban menerima berita itu. yang terpikir olehku adalah 'apa dia nggak merasa malu nantinya?'.

"Masih mending Ma...nggak naik ke kelas 6, memang sulit" katanya santai, keningnya masih mengkerut, tegang, "kalau kelas 2, terus nggak naik,itu yang keterlaluan, mudah gitu...., masih saja nggak naik."

"Siapa yang pernah nggak naik kelas 2?"

"Fikri, saudaranya Farel,makanya sekarang sekelas dengan Farel, harusnya sudah kelas 6."

"Ayo,sekarang belajar!, masih diberi kesempatan besok buat remidi kan? berarti bguru masih belum yakin kalau Ihsan nggak naik kelas."

"Tapi...dibaca saja ya?" masih berusaha negosiasi rupanya.

"Masih ngeyel....di ha pa lin!."

"Di pa ha mi,  Mama......"

"Okay....Mama tanyain ke Bu Ery lagi ya?" aku gantian mengancamnya.

"Ya wes!" suaranya benar-benar meninggi. Dengan tersenyum paksa, "Aku baca berulang-ulang kalau begitu!."

"Okay...Mamananti tanyain satu satu ya...?, bayangin kalau nggak naik bener, lucu lho....." aku menggoda, memancingnya tersenyum.

"Ada syaratnya..." pintanya juga mengancam.

"Apa?...boleh, asal nggak aneh-aneh."

"Gampang, Mama pasti setuju"

"Terserah, asal cepetan belajar, keburu mengantuk!" jawabku mulai nggak sabar.

"Kalau aku berhasil naik kelas, Mama dan Ayah harus membelikan 10 piring batagor!"

Rabu, 15 Juni 2011

SEDERHANA

Ini yang bisa kutulis, setelah lelah tak juga berhasil mengorek dari dua jagoanku, hi hi...berharap dari merekalah aku mendapatkan ide menulis apa kehebatanku sebagai seorang mama.   

Pernikahanku tergolong nekat, sedikit melawan aturan keluarga. Menikah... ketika sedang sibuk skripsi. Yang menikahiku adalah parner skripsi. He he.. biar cepat kelar skripsi maksudnya.... Semua kami lakukan untuk menghindari fitnah, toh sebentar lagi skripsi kami selesai. Keluarga suamiku mensyaratkan harus SUDAH KERJA. Sementara keluargaku tak mensyaratkan apa-apa. Kami menikah syiri selama skripsi namun  kost tetap sendiri-sendiri. Alhamdulillah...kami berhasil lulus dengan nilai terbaik, tawaran melanjutkan S2 berikut ikatan dinas di universitas tempatku kuliah kupegang selama 15 tahun. 
  
Sayangnya, suamiku sebelum wisuda sudah diterima bekerja di luar pulau Jawa. Pilihan tak terlalu sulit buatku, karena aku dari awal sudah memutuskan mengikuti suami kemanapun dia bekerja. Kutinggalkan tawaran menggiurkan itu untuk mengikuti suamiku di pulau Bali. Tak terbayang mencari peluang hidup dikota itu, tujuh tahunku hidup dalam perantauan yang jauh dari kemewahan. Kami tetap menamainya BULAN MADU. Sebelum kami menikah, kami tak sempat menikmati pacaran. Selama di Bali, kami menikmati masa indah itu. Mau disebut apalagi? kehidupan kami benar-benar indah kok... 
Oh iya... kami dikaruniai anak yang ganteng lima tahun setelah menikah. maka anggap saja masa pacaran kami 5 tahun.
  
Ketika kutanyakan pada mereka, "Apa sih kehebatan Mama?" serentak anak dan suamiku menjawab "Mama hebat semuanya...!" Padahal jujur, aku masih merasa belum menjadi MAMA HEBAT. Aku hanya berusaha selalu menyediakan waktu untuk mereka. 
Saat mereka terbangun dari tidur, lima menit sebelumnya aku memeluknya, memastikan mereka bahwa aku ada disampingnya. Saat mereka pulang dari sekolah dan bekerja, akulah yang selalu membukakan pagar dan pintunya, menyediakan minuman dan camilan kesukaannya. Menanyakan sedikit kegiatan mereka sebelum hilang terhapus acara TV ataupun game komputer. Selebihnya? benar-benar FULL MOM, itulah aku. Mencuci, memasak, menyetrika dan lain-lain kesibukan seorang mama. Sesekali ikut pengajian, ikut suami ke proyeknya dan menulis. Ini kegiatanku setahun terakhir, maklum kami masih nomaden, mengikuti tempat kerja suami.   

Hampir setiap hari kudengar kata-kata indah 'MAMA CANTIK', 'MAMA PINTER' dan 'MAMA SEXY' dari dua jagoanku itu, hmmmm.... belum cukupkah narsisku?? Bagiku, menjadi hebat dimata mereka sudah lebih dari cukup, membuatku tak merasa kekurangan apa-apa lagi, kecuali gerah, merasa kurang narsis di MATA ALLOH, hanya itu.   

Kata-kata pujian yang mengalir dari jagoanku itu biasanya muncul saat aku memberikan pelukan dan ciuman, saat berdiskusi dan usai menghidangkan masakan. Tidak terlalu sulit bagiku, mereka tergolong HOMY. Aku hanya menempatkan diriku gudang informasi terkini, koki serba bisa hidangan restoran kesukaan mereka, dan kamus terlengkap jika mereka kesulitan di mata pelajaran dan pekerjaan. Pinter-pinternya kita melihat situasi sih sebenarnya....^.^   

Basic pendidikanku dan suami adalah  SARJANA TEKNIK SIPIL, sedangkan suamiku bekerja di bidang yang benar-benar kupahami, memudahkan kami berdiskusi. Tak jarang aku membantunya menyelesaikan sedikit pekerjaannya. Saat inilah sang MAMA PINTER sering mendapatkan pujian dari suami. Sedangkan anakku gemar menanyakan tentang science, kesehatan dan hal-hal menarik lain disekitarnya. MAMA PINTER kembali diuji. Apalagi  menjelang tidur, banyak diskusi kami pada saat ini. Tak jarang aku browsing internet hanya untuk mencari jawaban pertanyaan mereka. Esok paginya, MAMA PINTER kembali mendapatkan ciuman.  

"Mama, kalau sinar laser itu bisa menghancurkan, kenapa sewaktu batu ginjal di sinar laser, perut kita tidak hancur ya?" ini pertanyaannya tiba-tiba sepulang sekolah. Terus terang aku belum pernah melihat orang dioperasi dengan sinar laser. Pertanyaan itu mengejutkanku, usianya masih belum sepuluh tahun. Kujawab sesuai logikaku, yang terpikir olehku adalah selang yang dimasukkan melalui lubang kecil yang dibuat diperut dan selang itu menuju batu ginjal sasaran. Lewat selang itulah sinar laser diarahkan. Jawabanku melegakannya. Aku yakin suatu saat akan muncul pertanyaan tentang 'selang ajaib' itu. Aku harus benar-benar mempunyai jawaban yang sesungguhnya. 
  
"Mama, si boss menginginkan perubahan gambar, padahal itu berakibat fatal di anggaran" suamiku kelihatan suntuk malam itu. "Ayah harus menghitung dulu, coba di tunjukkan anggaran yang muncul akibat perubahan kecil itu. Jika disetujui, oke aja,  lanjut...." saranku berusaha membantu.   
Sedangkan MAMA CANTIK dan SEXY, biasanya keluar tulus saat bangun tidur. Hmmmm....nggak perlu ke salon dulu kan?, tidak keluar duit juga. Ciuman mendarat bertubi-tubi saat ini, tetap dari dua jagoanku.   

Hal-hal sederhana itulah yang membuat gelar MAMA PINTER, MAMA CANTIK dan MAMA SEXY sering kudengar, nggak jauh beda dengan MAMA HEBAT kan?? Mudah mudahan aku bisa sedikit LEBIH dimata mereka, sehingga gelar terbaikku tetap melekat sampai selamanya.

Jumat, 10 Juni 2011

Kenali Agar Tetap Sehat

Ini catatan sederhanaku tentang kesehatan, hasil dari membaca sana dan sini, maklum aku dan anakku 'takut' dokter. Jadi sejak lahir sampai sekarang, kami lumayan jarang pergi ke dokter. Alhamdulillah, memang kami jarang sakit selain flu, batuk. Kalaupun agak berat dikit, tak jarang aku agak nekat bertanya ke apotik dan cari-cari tahu tentang kemungkinan penyakitku. Hiiks...jangan ditiru ya...banyakan menyerah ke tangan dokter sih akhirnya....

Sebenarnya sehat dan tidaknya seseorang dapat dilihat dari ke 4 organ tubuhnya, yaitu limpa, hati, usus besar dan ginjal. Jika seseorang dinyatakan sehat ke empatnya, dia akan terbebas dari beragam penyakit, kanker, kencing manis, jantung dan tekanan darah tinggi.

Ada baiknya kita intip cara kerja sederhana 4 organ vital tersebut, karena dengan begitu, akan diketahui dimana sebenarnya masalah kesehatan yang kita punyai.

Ada 3 kebiasaan yang menyebabkan keempat organ hati  itu bermasalah :
- Kurang tidur
- Makan makanan berminyak
- Suka marah.

Mari kita telusuri teori sederhananya:

- Ketika tidur, limpa mengumpulkan cairan darah dan dikirimkan ke hati untuk dibuang kandungan racunnya.  Darah bersih kemudian dikirimkan ke jantung, jantung memompakan darah ke seluruh tubuh, tujuannya adalah agar setiap tempat yang tercapai oleh darah mendapatkan gizi, sehingga tubuh terjaga tetap sehat.
Sayang sekali, banyak orang sekarang kekurangan waktu tidurnya, padahal saat tidur, limpa kita menjalankan fungsinya, yaitu mengumpulkan darah.

- Minyak dapat membungkus organ hati, ketika kita menyantap makanan berminyak, lapisan minyak akan membungkus organ hati, membuat organ hati tidak berfungsi, maka banyak anjuran agar kita tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan berminyak.

- Kalau makanan yang masuk ke dalam badan tidak dikeluarkan dalam jangka waktu 12 jam, akan berubah menjadi zat beracun. Racun yang tidak dibuang keluar ini akan diserap oleh dinding usus besar, racun yang terserap ini akan dikembalikan oleh pembuluh balik ke hati, itu sungguh celaka! Berakibat kerusakan hati yang bermasalah besar.
Maka, masalah hati berhubungan dengan usus besar, asal usus besar lancar, hati akan pulih dengan sendirinya, sistim kekebalan tubuh juga pulih, darah yang dikirimkan ke jantung juga bersih, tubuh akan sulit terserang penyakit.

- Ginjal adalah organ penting untuk metabolisma, pembuangan racun. Cairan darah dalam tubuh melewati ginjal sebanyak 20 kali perjam, kotoran metabolisma dari darah disaring oleh ginjal menjadi urin untuk dikeluarkan dari tubuh. Kalau fungsi ginjal bermasalah, pinggang akan terasa linu-linu karena dalam cairan darah ada racun urin, tekanan darah tinggi, infeksi saluran kencing, lelah, sulit tidur, telinga berbunyi, rambut rontok, pandangan mata kabur, refleks tubuh berkurang, suka muram, sering merasa cemas, bahkan berpikiran bukan-bukan.

Jika sudah cemas, berpikiran yang macam-macam, susah tidur, tekanan darah tidak normal dan akhirnya mengganggu sistem kerja organ penting yang lainnya, begitu seterusnya.
Daripada tekanan hidup, tekanan batin, masalah lingkungan, kelelahan mengganggu pikiran kita dan mendatangkan masalah besar pada kelenjar ginjal dan hormon, membangkitkan penyakit dalam sistim kekebalan tubuh, yuuuuk ah kita pakai menulis dan menulis.....
Jaga makanan yang kita makan, istirahat yang cukup, mengelola pikiran, olahraga  dan minum air putih secukupnya....kayaknya nasehat ini sudah sering didengar ya?...
Hmmm ternyata masuk akal...
Berfikiran positif , tidak mudah marah dan menanggapi tersenyum setiap permasalahan yang datang....

Selasa, 07 Juni 2011

Sharing di IIDN

Jadi grogi nih mau cerita pengalamanku mengajari anakku membaca...^.^
Bismillah... Sharing pengalaman itulah tujuannya.

Sempat disarankan menunda kelulusan TK!
Oh..anakku..!, apa ŷanğ salah?, Padahal kami, orang tuanya menganggapnya cerdas.
Semua teman sekelasnya sudah pandai membaca dan menulis, sementara anak saya hanya bisa menghafal huruf dan angka masing-masing 5. Dari a sampai e dan angka 1 sampai 5.
Berbagai cara sudah diterapkan, kami dan gurunya sering berdiskusi tentang hal ini. Dia pandai menceritakan khayalannya, terkadang keinginannya bercerita mengganggu jalannya pelajaran. Giliran membaca, dia tak mau melihat huruf huruf ŷanğ ada, fousnya ada di gambar, kemudian dia menceritakannya sesuai kemauannya sendiri.
Menulis juga begitu, titik-titik ŷanğ seharusnya dihubungkan menjadi sebuah angka atau huruf berubah menjadi gambar atau corat coret semaunya.
Kami memang tak memaksakannya bisa menulis dan membaca diusianya ŷanğ ke 5 tahun lebih itu. Kubiarkan dia dengan imajinasi dan kreatifitasnya. Buku-buku koleksi kami kebanyakan cergam dan cergam. Dia terbiasa membaca gambar, bukan tulisan.
Hasilnya, sampai lulus TK, ŷanğ bisa ditulisnya adalah 5 angka dan 5 huruf saja. Bagi kami orang tuanya tak masalah, namun bagi TKnya menjadi sedikit bermasalah.
Kami berunding, mengingat SD tujuan kami adalah SD unggulan di kota kami, saingannya adalah lulusan terpilih belasan TK disekitarnya. Kami terbiasa mendiskusikan sekolah pada anak, jika sekolah ŷanğ kami pilih ternyata tak disetujuinya, kami akan memberinya pilihan lain.
Ternyata SD ŷanğ dipilihnya adalah SD ŷanğ sama dengan pilihan kami, beberapa teman terdekatnya memilih sekolah itu, mereka tentu saja lulusan terbaik di TK-nya.

Perjanjian kami, orang tua, anakku dan kepala sekolah TK adalah jika anakku tak lolos test masuk SD itu, kami bersedia menunda kelulusannya tahun depan, toh usianya memang belum genap 6 tahun. Kemampuannya membaca dan menulisnya diperbaiki dalam setahun akan datang.
Hasilnya ternyata diluar dugaan kami, test masuk SD itu di-uji oleh team dari yayasan bekerja sama dengan psikolog Unair . Anakku dinyatakan lolos, bersama beberapa orang teman sekelasnya.
Kami tergelitik mengorek apa ŷanğ ditanyakan sewaktu test berlangsung, ternyata mereka disuruh menuliskan beberapa benda di dalam kelas, membaca tulisan di papan tulis, menjelaskan kegunaan beberapa benda dan alat sederhana, juga beberapa pertanyaan ŷanğ lain.
Tentu saja pada saat membaca dan menulis dia mengaku jujur bahwa dia belum bisa membaca dan menulis. Ku-akui dia percaya diri dalam hal ini.

Pernah juga dia menjadi salah satu team ŷanğ mewakili sekolah TK-nya ikut lomba baca tulis sekabupaten, hal ini juga dalam rangka menumbuhkan minatnya membaca dan menulis. Tentu saja hal ini sudah masuk skenario kami dan guru kelasnya. Hasilnya adalah seluruh jawaban test itu penuh berisi gambar dan tulisan sekenanya angka dan huruf ŷanğ dihafalnya. Dengar-dengar dari teman sebangkunya, jawaban dari no 1 sampai no 20, isi jawabannya adalah namanya sendiri, kebetulan sebelum berangkat saya sedikit memaksanya bisa menuliskan nama pendeknya 'Ihsan', Alhamdulillah.. Ternyata dia akhirnya bisa.
Tak ada sedikitpun rasa takut dan dengan rasa percaya diri dia tetap menunggu hasil juaranya diumumkan.

Setelah beberapa hari bersekolah, saya sempat memantaunya beberapa kali ke sekolah, sedikit khawatir dengan kemampuan baca tulisnya. Wali kelas hanya menyarankan menambah sedikit waktu belajar untuk dirinya, setengah jam setiap harinya.
Tak sampai dua bulan, giliran bu gurunya ŷanğ tak bisa membaca tulisan anak saya.. ^.^.. mirip tulisan seorang dokter!

Sekarang usianya sudah sepuluh tahun, prestasinya masih biasa-biasa saja, namun dia adalah guru komputer saya, tukang bengkel, pengawal pribadi dan navigator ayahnya jika memasuki kota Jakarta.

Ternyata selama ini sebenarnya dia sudah merekam semuanya di otaknya, kemauannya ŷanğ keras dan minatnya membaca tulisan belum tumbuh dari dirinya membuat dia tak tertarik sedikitpun.
Kami juga tak memaksakan dia bisa membaca dan menulis diusianya sebelum SD, semua kepanikan hanya karena melihat anak seusianya sudah bisa membaca dan menulis, sehingga seolah-olah dia sedikit beda. Padahal tidak, menurutku setiap anak memiliki keistimewaan, kepandaian mereka bukan terletak pada bisa tidaknya dia membaca dan menulis di usia balitanya.

Rabu, 01 Juni 2011

Kemarin.....

Baru saja kupejamkan mataku, tiba-tiba 'Braaakkk!!
Pintu kamarku terbuka paksa, aku yang sudah mulai terlelap, kaget bukan buatan. Dua lelakiku sudah menubrukku, berebut menciumi pipi...

"Ada apa sih??" kataku pura-pura tak faham.
Padahal dari pagi sampai malam aku menunggu momen ini.

"Kenapa mereka lupa??" aku jengkel sebenarnya, namun mereka terlihat cuek dan melupakan sesuatu.

"Ayah gimana sih Ma, masa hari pernikahannya saja bisa lupa?" sang ayah hanya tersenyum kecut.

"Trus, kok sekarang ingat?"

"Aku nanya ke ayah, 'Ayah, kapan ayah menikah dengan mama?', ayah kaget, terus kita balapan cium mama..." katanya menyudutkan ayahnya.

"Nggak ding..! ayah nunggu anaknya tidur dulu..." katanya membela diri, alisnya naik sambil melempar senyum padaku. Aku tahu rencananya....



Hmmm... penantian seharian terbayar sudah, mereka membuatku tersenyum bahagia...
Semoga mama bisa lebih baik lagi mendampingi kalian.....

Sabtu, 28 Mei 2011

BUKU KE-2


Akhirnya lahirlah antologi kumcer ke 2 , Happy Yummy.. Lumayan cepat proses terbitnya dibanding naskah ŷanğ kutunggu lainnya.
Ini adalah proyek keroyokan dengan beberapa teman dan tetep digawangi mbak cantik Riawany Elita.
Bahagia campur haru rasanya, apalagi sudah ada pemesannya, plus tanda tangan pula...
Hwaa... seru ternyata..!! ^.^

Sudah terpublish.
Rasanya bahagia bercampur deg-degan. ªku takut membayangkan tanggapan teman2ku apalagi guru2ku...
Bagaimana mereka menilaiku??

ªku ingin meyakinkan mereka, ªku akan berusaha lebih baik lagi.. ªku tak akan mengecewakan mereka, orang2 ŷanğ berjasa dalam hidupku..
Bapak/Ibu, saudara2ku, Suami, Anak, Guru2 dan teman2ku...

ªku sedang terbangun dari mimpi panjangku, keluar dari istana mungilku, sekedar merasakan nikmatnya angin ŷanğ menyapaku..

Trimakasih Ayah... Karena kesabaranmu, ªku mendapatkan kesempatan ŷanğ panjang menunda setrikaan, cucian,mengepel dan menjadi pelanggan delivery order..
Duuh... Kalau saja Ayah sedikit galak, Mama nggak akan sempat menghasilkan sebuah karya..

Trimakasih buat anakku, kau adalah sumber inspirasi Mama..keunikanmu, menjadi sebuah tulisan-tulisan indah, membuat semangat Mama bertambah, ingin menjadi ibu terbaik buatmu.
Pernah terlontar, dirimu ingin mempunyai Mama ŷanğ bukan hanya seorang ibu rumah tangga.. Kepolosanmu membangunkan Mama..
Trimakasih buat semua supporterku.. Kalian membuatku tersadar, bahwa namaku masih jelas dalam ingatan kalian.. ªku akan berusaha memperjelasnya.."Hay.. Ini ªku.."
Sebuah tuntutan kecil ŷanğ harus ªku penuhi..
Segarnya angin di luar istana mungilku, membawaku ke ingatan masa lalu...
Ayah.. Ijinkan Mama menuliskannya..
Kelak bisa menjadi sebuah cerita indah untuk anak kita..

Trimakasih... ªku akan menggenggam bahagia saat ini..dihati..




Happy Yummy
Penulis: Riawani Elyta, dkk, Kategori: Kumpulan Cerpen

ISBN: 978-602-9079-75-3
Terbit: Mei 2011
Tebal: 153 halaman
Harga: Rp. 35.400,00

Deskripsi:
“Martabak Kinoy”, plang nama berwarna warni mencolok itu tergantung dibawah lampu neon. Nama yang barusan hendak ia tinggalkan, namun mendadak menyergapnya dalam gegap yang gemuruh, hingga tak kuasa lamunannya mengangkasa selama beberapa detik sampai akhirnya keributan sesaat itu terjadi. Bodoh. Bathinnya merutuk. Hanya dalam hitungan detik, namun keliaran itu nyaris saja memadamkan eksistensi jiwa-raganya yang memang telah separuh mati.

********

Martabak Kinoy, bersama empat belas cerpen lainnya yang termuat didalam antology ini membuktikan pada kita semua, bahwa eksistensi makanan telah mengalami lompatan besar dari semula yang hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan dasar, kini telah menjelma menjadi sumber inspirasi yang tak akan pernah kering untuk digali. Kita akan menemukan kehadiran berbagai ragam kuliner khas tanah air dalam bentuk fiksi yang dibalut dalam nuansa optimisme, cinta, bahkan konflik kehidupan didalam setiap lembarnya.

Jumat, 20 Mei 2011

Cita - Cita

"Aku besok mau jadi KoKi aja dah Ma.." Duuh masih tetep sama cita2nya.
Ada rasa was2 ketakutan kalau memang itu yang diinginkannya, apa kata orang nanti, anakku yang mamanya selalu juara, ayahnya seorang QS proyek proyek besar dan hampir menjadi PM, dua duanya sarjana Teknik, mempunyai anak satu2nya yang hanya bercita2 menjadi seorang KoKi..
Dalam hati aku hanya berharap itu hanya bentuk ungkapannya mengatasi sekian banyaknya cita2 yang menumpuk di list otaknya..setahuku, Pemadam Kebakaran, Arsitek, Profesor, Arkeolog Dinosaurus dan tulang, Astronout, punya rumah buku, drumer dan Penemu bermacam2 mobil modern, mesin modern dan baru semalam kudengar adalah chip kunci hotel untuk kamarnya sendiri, dia sudah membikinnya dari kertas, paswordnya masih kuingat 4580, cardnya dari parking card Novotel Lampung.
Pagi ini sambil sarapan nasi dan telor dadarnya dia merubah mimpinya semalam kembali ke cita2nya pertama kali seorang "KoKi".
Masih sambil makan diambilnya pilok biru, dia gambar denah warung makannya kelak, aku hanya menambahkan sedikit masukan, warungnya harus berada diatas kolam pancing.
Teringat rumah bukunya, drum barunya, dia menambahkan entertaint live music di rumah makan impiannya, berikut sudut mungil perpustakaannya.
"Ada sepuluh pegawainya, kasir, tukang catat menu, tukang saji, 2 koki dan yang membantu. Mama , Ayah dan Caca gantian juga menjadi kokinya, kan Mama dan Ayah juga hoby masak ? ", matanya berbinar sambil mengenakan sepatu sekolahnya.
"Aku bosnya, Ayah bagian membayari pegawainya, Mama kasirnya..".
"Ayo cepetan, ntar lagi dijemput lho sayang.. ", nanti disusun sekalian menu yang mau dijual ya, pulang sekolah aja..", jawabku ikut merapikan rambutnya.
"Pistolnya yang berantakan kapan mau diberesin say ?, keburu ilang lagi mur dan bautnya lho ..", celetukku mengingatkan.
"Iya ya, belum mbongkar staplesnya juga, kok bisa isinya keluar sendiri begitu ? ".
"Tuh dijemput.. Do'a dan hati2 ya..".
"Iya Mama, Assalammu'alaikum.."
"Waalaikum salam..".
Nafasku panjang sembari bersyukur.. Apapun yang menjadi cita citamu kelak Mama hanya bisa mendo'akanmu yang terbaik...

Rabu, 18 Mei 2011

MENINGGALKAN KERINDUAN

WISATA HATI --------> part 14

Jam 09.00 seluruh rombongan di bis 1 sudah harus berkumpul di lobby, hiikks..ªku terakhir bertemu dengan sahabatku semalam, karena pagi tadi, tak kutemui lagi dia di restoran, hanya anak dan suaminya ŷanğ ada.

Kami berbeda jam terbang, pesawatku jam 18.45, sedangkan rombongan bis ke-2 pulang dini hari jam 02.00 WSA. Ada beberapa orang rombongan bis 2 ŷanğ ikut pulang bersama rombongan kami.

Seperti biasa, parkir bis didepan hotel tak boleh terlalu lama, kami diburu waktu menaiki bis dan membereskan barang bawaan, tak banyak ŷanğ kami bawa, hanya jaket dan koper tak penuh, mengantisipasi oleh-oleh ŷanğ membengkak, karena kami masih akan tour keliling kota Jeddah. Kabarnya banyak mall-mall ŷanğ terkenal murah meriah..^.^..

Jarak Makkah ke Jeddah hanya sekitar 100 km, kurang lebih 1 jam perjalanan. Bis masih akan menuju Kudai, tempat pengambilan air zam-zam. Peraturan pemerintah sekarang, jama'ah harus ikut ditunjukkan, agar penghitungan jumlah air ŷanğ dibawa sesuai, menghindari praktek jual beli air langka ini.

Kudai, antri dengan bis ŷanğ bertujuan sama dengan kami. Untuk pengambilan jumlah sedikit, sudah disediakan tempatnya sendiri, semuanya gratis.



Setelah dicek oleh salah seorang petugas, air zam-zam ŷanğ sudah dikemas pun di masukkan ke dalam bagasi bis. Muthowif menempelkan stiker agar tak tertukar dengan travel lain. Masing-masing jamaah mendapat 10 liter air zam-zam.

Perjalanan menuju Jeddah pun dilanjutkan. Jeddah terbagi menjadi dua, Jeddah lama dan baru. Jeddah baru sebenarnya adalah perluasan jeddah lama, mereka menimbun laut dan merubahnya menjadi tempat hunian ŷanğ indah, hampir menyamai kota Dubai, katanya....^.^.. lha ªku sendiri aja belum pernah ke Dubai...

Memasuki jeddah awalnya tak jauh berbeda dengan suasana kota Madinah, namun mendekati pantai, terlihat nyata perbedaannya. Kota baru itu sedang menggeliat menuju kemegahan.



Istana raja Fath terletak di dalam laut, ada air mancur tertinggi didunia , namanya air mancur Namira, namun kami tak mendapati keduannya. Kami hanya melewati empat buah periuk raksasa, hadiah dari salah satu negara tetangga. Periuk itu tergantung di sebuah taman.
Di salah satu sisi jalan juga terdapat monumen mesin penyulingan air raksasa, jeddah memang mempunyai tempat penyulingan terbesar di dunia, dari sinilah suplly kebutuhan air di kota Makkah, Madinah dan sekitarnya.



Ada juga masjid Qishash, terlihat dikejauhan. Tempat berlangsungnya hukum bunuh di Arab Saudi.

Setelah masjid menyeramkan itu, kami tiba di sebuah masjid tepat dipinggir pantai laut merah. Masjid itu agak menjorok ke laut, jika air pasang, bangunan itu terlihat seolah-olah sedang terapung di laut merah. Itulah sebabnya banyak ŷanğ menyebutnya masjid terapung.
Sebenarnya nama masjid itu sendiri adalah masjid Rahmah.


Pemandangan pinggir pantai selalu saja indah, semilir angin sore itu membuat kami mengantuk, serasa ingin duduk berlama-lama di masjid.
Kami pasang aksi foto dari segala sisi, lumayan lhoh...bagus-bagus hasilnya.





Sekitar satu jam disitu, kami bergegas menuju bandara, proses masuk bandara ŷanğ ribet dan ketat juga menjengkelkan sudah menanti. Kurang lebih seperti saat kedatangan kami 8 hari ŷanğ lalu.
Beruntung, terdapat seorang petugas tazkia ŷanğ kemarin baru mengantar kafilah gelombang berikutnya ŷanğ mengantar bagasi kami, dia bisa masuk karena masih memegang visa umroh.
Ada seorang muthowif lagi ŷanğ berusaha masuk menyamar sebagai jama'ah, mengantisipasi keruwetan proses pemeriksaan.
Hmmm.. ribet juga ternyata, kalau ªku mahir dialek Arab pasti nggak begitu susah-susah amat!
Minimal ªku tahu permasalahannya dimana.

Kami antri lumayan lama, barang bagasi aman langsung diurus dua orang dalam tazkia. Hampir sejam kami terbengkalai di sana, namun waktu seakan cepat berlalu dikarenakan kami sudah mengenal akrab satu sama lain, suasana menjadi sedikit haru.
Seminggu lebih kami bertetangga, berangkat ke masjid sama-sama, mengalami beberapa peristiwa menyedihkan, mengejutkan, dan menggembirakan. Mereka adalah keluarga baruku ŷanğ menyenangkan.

Baru kusadari, ternyata serombonganku rata-rata berusia lanjut, ada beberapa ŷanğ sebaya, namun mereka berangkat bersama keluarga besarnya. Makanya kami jarang bercanda bersama.
Rata-rata teman ŷanğ akrab denganku berada di bis 2. Mereka kebanyakan pasangan seumuran denganku ŷanğ berangkat dengan keluarga kecilnya.
Bersama mbah-mbah baru anakku, rame juga lho... anakku jadi banyak ŷanğ memanggilnya 'cucuku'...

Pesawat ŷanğ kami tumpangi adalah GA 981, kali ini giliran ibu ŷanğ terpisah jauh tempat duduknya, suamiku menggantikan posisi Beliau.
Perjalanan menjadi lebih singkat dari saat berangkat, karena kami rata-rata sudah kelelahan, kami tertidur pulas sampai Jakarta..(Eh...tepatnya ªku kali ya..ŷanğ pulas..^.^)

Landing sekitar jam 9 pagi, kami dijemput kakak iparku seorang diri, kalau ŷanğ lainnya ikut, bakalan nggak muat lagi, bawaan kami 3 troly!

Alhamdulillah...akhirnya cita-cita kami ke luar negri, kesampaian..menjadi tamu Allah, merasakan nikmatnya perjamuan di tanah haram dan kebersamaan selama semingguan bersama keluarga dalam suka dan duka, memberikan hikmah tersendiri buat kami.
.
Semoga Allah mengabulkan setiap do'a ŷanğ keluar dari hati, memberikan rahmad_Nya dan senantiasa melindungi kami...
Semoga kami menjadi lebih baik dari sebelumnya...
Semoga ibadah kami makbul dan kami diijinkan menginjak tanah haram kembali...Insya Allah dalam perjamuan haji....
Aamiin. .

Rabu, 11 Mei 2011

THOWAF WADA'

WISATA HATI --------> part 13

Sebenarnya kami berdua ingin sendirian mengucapkan perpisahan pagi itu, selesai subuh. Namun karena diburu waktu mengemas bagasi, akhirnya kami ikut rombongan bis 1 ŷanğ dijadwalkan usai sarapan.
Semuanya ikut, rombongan kecil kami serempak memakai baju putih-putih.

Sepanjang thowaf air mataku tak berhenti mengalir, ªku sering menyembunyikannya dari anakku ŷanğ sesekali melihat ke arahku. "Mama menangis?" katanya curiga, "Besok-besok kan kita bisa ke sini lagi, Ma.." ªku dengan segera meng-amininya.

Thowaf wada' sama seperti halnya melakukan thowaf sunnah, dilakukan sebagai ibadah ŷanğ terakhir kali dilakukan di masjidil harom, maka dinamakan thowaf perpisahan.

Usai thowaf kami berdo'a di hadapan pintu Ka'bah, sepuasnya. Tak kuhiraukan rombongan ŷanğ sudah bergerak kembali ke hotel. ªku benar-benar masih ingin berlama-lama di situ.
Kuulangi lagi do'a-do'ªku sepanjang thowafku, saat usai dhuha, asar ataupun sesudah malam datang.. Kakiku masih mampu mengitari bangunan suci itu dua tiga kali lagi, namun hari ini ªku harus menyudahinya..
ªku tak rela...maka ªku meminta Allah mengundangku kembali..

Kupandangi Ka'bah ŷanğ tampak wibawa dengan jubah sutra hitamnya, berhiaskan sulaman benang emas. Pintunya kokoh menyambut ribuan do'a ŷanğ terfokus pada_Nya, dalam medan maghnet al multazam, diantara pintu dan batu surga.
ªku beruntung telah menggapainya.
Kuingat perjuangan kami saat itu..

Alloh... ªku bersyukur sudah menerima kado terindahmu..
Alloh... hanya karena seijin_Mu, kami sudah menikmati perjamuan istimewa dari_Mu...

Pusaran orang-orang itu hendak menyeretku kembali, ªku mengikutinya sambil menghampiri maqom Ibrahim, mengintip jejak tapak kaki itu untuk terakhir kalinya.
Kerumunan manusia berdesakan memenuhi hijr Ismail, ªku hanya bisa memandanginya dari jauh.

Kulihat semua rombongan kecilku memuaskan diri meminum air zam-zam, anak dan suamiku malah mengguyurkannya ke rambut mereka.
Kami juga mengambil foto sepuasnya. Namun sayang tak satupun foto ŷanğ memuat gambar kami bertiga, ªku, suami dan anakku. Duuh .. Memang harus diulangi lagi ini.. ^.^

Sambil menuju hotel, kupuaskan memandangi Ka'bah, platarannya, tangga masjid, suasana dalam masjid ŷanğ penuh orang-orang membaca Al Qur'an, bercakap-cakap ataupun sekedar mengagumi Ka'bah dari tempat duduknya.

Di luar masjid, beberapa foto juga masih kami ambil, anakku masih berlari-larian lepas di plataran ŷanğ luas itu. Semua berlapis marmer, megah...
Subhanallah...

Allah...dengarlah ªku, ªku ingin kembali lagi...

MENGHABISKAN MALAM DI MASJIDIL HARAM

WISATA HATI -------> part 12

Jam 10.30 suasana masjidil haram masih saja penuh, kami turun sebentar membelikan roti dan makan malam untuk anakku ŷanğ tertidur pulas sepulang tour. Dia hanya bangun sebentar isya dan tertidur pulas kembali.
Makanan ŷanğ sepenuhnya menu hotel Saudi, lama kelamaan membuat restoran jatah kami semakin sepi. Ada alasan lain, bagian bawah hotel adalah mall. Mungkin maghnet mall dan isinya lebih menarik dibanding menu makan restoran hotel ŷanğ kian tak menarik.

Sekitar masjidil haram dikelilingi hotel dan mall, sepulang berjama'ah dari masjid kami sering memutari deretan toko-toko itu, beragam parfum dan tempat-tempat uniknya, toko pakaian mulai dari underwear sampai jubah dan baju koko, mainan juga souvenir.
Harganya juga bisa ditawar kok, banyak penjualnya ŷanğ pandai bahasa Inggris dan Indonesia.

ªku sempat mampir di toko pakaian muslim, isinya bermacam jubah ala Arab. ªku membeli untuk anak dan suamiku, juga orang tua dan keponakan laki-lakiku. Lucu kali ya..jika lebaran besok mereka seragam memakainya..^.^

ªku juga tertarik dengan aneka parfum dan tempatnya, baunya tak membuatku mual, biasanya ªku paling ogah diajak masuk ke toko parfum di Indonesia, baik itu ŷanğ bermerk apalagi ŷanğ pasaran. Heran, begitu  masuk toko parfum di situ rasanya ªku ingin berlama-lama, aromanya wangi ... Ya iyalah..^.^
Ada hajar aswad, coco sina, malaikat subuh, sulthon, silver dan masih banyak lagi. Penjualnya kelewat cepat menyebutkan satu-persatu. Saat kami menanyakan kembali, dia hanya memberi kami selembar kartu nama.

Lho... Masih keliling mall juga? ^.^ .. Sampai tengah malam banyak toko ŷanğ masih buka, tak lupa ªku juga membeli jaket tebal, dua jubah hitam untukku sendiri (weleeeh...), harganya sekitar 150 an real.. lumayan, sebagai kenang-kenangan kalau ªku sudah pernah ke Arab Saudi...hwaa. kasian deeh..!
Beberapa souvenir cantik juga ªku beli, untuk oleh-oleh tentunya.

Setelah puas, ªku kembali ke kamar, bapak, ibu dan anakku ternyata sudah tertidur pulas, ªku meletakkan makanan dan belanjaan di situ. Kemudian kutinggalkan mereka, kami menuju Baitullah kembali, menghabiskan malam berdua di sana, melebur bersama ribuan orang ŷanğ juga berniat sama.



Dengan berpegangan tangan kami masuk dalam putaran thowaf, semua isi hati tercurah dalam do'a-doa kami, memuji_Nya, memohon ampunan, meminta rahmat, keselamatan, kesehatan, kebahagiaan bahkan derajat ŷanğ lebih baik dari sebelumnya.
Hati kami beri'tikad sama, meminta kebahagiaan dunia dan akherat kami, juga tambahan keturunan sholeh/sholehah.
Pegangan tangan kami semakin kuat dalam setiap putarannya, sekuat lantunan do'a,
hatiku haru....

Allah...ijinkan hamba_Mu menemaninya sampai batas usiaku, ªku menginkannya menjadi imam sholehku, menjadi bapak teladan dari anak dan juga diriku.
Ijinkan ªku menjadi istrinya  ŷanğ sholehah, penyabar dan setia mendampinginya.
Ijinkan ªku menjadi ibu ŷanğ bisa membawa anak-anakku menjadi manusia ŷanğ berguna bagi agama dan lingkungannya.
Allah...ijinkan ªku mendampingi mereka, anak-anak, suami dan keluargaku,kelak di surga_Mu..

Putaran kami terhenti dalam hitungan ke tujuh, kami menutupnya dengan do'a dan sholat di belakang maqom Ibrahim.
Setelah itu kuminum segelas air zam-zam dan kami bergegas pulang ke hotel. Nanti menjelang subuh, kami akan melanjutkan tahajud. Kami ingin memejamkan mata sejenak.



Empat malam di masjidil haram terasa begitu singkat, sepertinya baru kemarin kami datang, tiba-tiba esok harus kutinggalkan tempat penuh kenangan ini.



Betapa malam-malam indah itu terbawa sampai berhari-hari saat ªku sudah di tanah air, sampai saat ªku menulis ini,
Semalam ªku juga masih memimpikannya, thowaf mengeliling ka'bah.

BERTEMU ARTIS DAN KE MUSEUM KA'BAH

WISATA HATI -------> part 11

Jadwal ke museum adalah tentatif, jika diijinkan, kami mengunjunginya. Alhamdulillah, ternyata rombongan kami diijinkan melihat museum Ka'bah. Kami disarankan memasuki museum usai magrib.

Kami berangkat sesudah sholat asar, tujuan pertama adalah bertemu dan berkenalan dengan artis padang pasir, siapa lagi kalau bukan unta. ^.^
Ada banyak peternakan untuk tersebar di sepanjang gurun di Makkah, kami mengunjungi salah satunya, kamipun disarankan mencicipi susu unta, hmmm...

Begitu sampai, aroma mirip kandang sapi menebar, beda tipis...^_^
Anak-anak serentak berusaha memegang binatang berbadan besar itu, mereka juga berebut memberi makan dengan rumput kering ŷanğ sudah dipack padat segi empat. Sepertinya, mereka mendatangkan rumput-rumput itu dari luar Arab, mengingat sepanjang perjalanan tak pernah kutemui padang rumput.




Binatang-binatang itu bersih dan jinak, ªku beberapa kali memegang dan membelai mereka. Apalagi ŷanğ masih kecil, terlihat lucu, memandangi kami ŷanğ juga terheran-heran takjub melihatnya. Bulu mata mereka lentik, maka jika memakai maskara dan pelentik bulu mata, sesungguhnya kita meniru keindahan dan kelentikan bulu mata unta.. ^.^..



Ada dua orang sedang sibuk menakar susu, teman-teman serombonganku membelinya, rata-rata dua botol. Hmmm..penasaran dengan rasanya..
Ternyata mirip santan, gurih dan tidak amis. Tapi, ªku cukup mendengarnya dari anak dan suamiku, ªku sendiri sudah eneg mendengarnya..
Kami membeli 4 botol seukuran 6oo ml. Maklum, ternyata 4 pasukan kecilku menyukai rasa susu unta.



Menjelang maghrib kami mengucapkan goodbye pada artis-artis cantik, unta padang pasir. Perjalanan kami lanjutkan ke Hudaibiyah.


Di tempat itu hanya tinggal reruntuhan bangunan tempat perjanjian hudaibiyah dilakukan. Kami hanya mengambil foto berlatar belakang bekas reruntuhan bangunan bersejarah tersebut. Disebelahnya terdapat masjid tua, kami melaksanakan sholat maghrib berjama'ah.

Tak seberapa jauh bis sudah memasuki areal parkir Museum, kami disambut seorang petugas ŷanğ berbicara ala Indonesia, "Ini jama'ah umroh dari Indonesia dan dipersilahkan untuk masuk ke museum Ka'bah, silahkan atau monggo.."..
Serentak kami semua tertawa, petugas menjadi salah tingkah karena menjadi sasaran beberapa kamera kami.

Isi museum terdiri dari beberapa foto dan dokumen sejarah, pintu, pilar, kain penutup dan beberapa benda-benda ŷanğ dahulunya adalah bagian dari Ka'bah, mereka diganti secara berkala.



Pintu masjidil haram juga ada, jam menara, tangga Ka'bah (dahulu pintu ka'bah berada di sisi samping atas), denah Ka'bah, liang emas batu hajar aswad dan masih banyak lagi.






Ada satu gambar ŷanğ membuatku takjub, ternyata air zam-zam muncul dari celah-celah batu cadas. Dalam foto itu, air seolah keluar dari batu, subhanallah...

Sayangnya waktu kami hanya setengah jam, kami harus bergantian dengan antrian banyak orang ŷanğ sudah menunggu diluar museum. Beruntung jepretan kamera kami bisa memuaskan kami melihat benda-benda berharga itu.

Malam terasa cepat berlalu, kami harus segera mengejar isya berjamaah di masjidil harom.

Selasa, 10 Mei 2011

PAK SYAMSUL

WISATA HATI ----------> part 10

Siang itu kami sedang makan di restoran, menu ŷanğ kuambil kukira daging asap, eh ternyata setelah kugigit rasanya gandum asap, eh panggang!

Kami bertemu dengan Pak Syamsul.

"Lho, Pak? Malam itu belok kemana?" tanyaku mengagetkan beliau.

"Masya Alloh...Jeng, ngapunten. Tak kiro ªku kuat, nyatane pisah karo rombongan jebule sengsoro!" jawabnya dengan logat jawa banget, beliau adalah rombongan asal Jogja.

"Lha njenengan kok bisa pisah bagaimana tho Pak?, saya nyari-nyari sampai selesai muter, Njenengan tetep nggak ada.." kata suamiku/

Kami bertiga dalam satu meja.

"Waah, Mas ..kulo muter sampe gempor, lha sampai bar subuh, Mas..nggoleki jalan nggak ketemu!"

He he.. Jadi teringat ªku ŷanğ juga thowaf subuh itu, mengitari masjidil haram, mencari gate 1.
Kasihan juga, seusia beliau dengan kaki ŷanğ bermasalah, pastinya perjuangan berat mendapatkan jalan keluar dari areal masjid seluas itu.

"Terus, kok akhirnya ketemu jalannya Pak? tanyaku penasaran.

"Kulo sholat Jeng, kalihan dungo... Alloh itu memang Maha Pengasih, Jeng..bar sholat kui, kok jadine lancar ketemu..Alhamdulillah.." jawabnya senang. Diwajahnya masih terlihat kelelahan.

Entah mengapa, beberapa kali Pak Syamsul mengalami 'sesuatu', saat itu secara kebetulan kami berada disitu.
Saat hilang dan sepakat sa'i, beliau sendirian duduk termangu menunggu rombongan ŷanğ tak jua menjemputnya, kamipun begitu.

Usai sholat di masjid, kami bermaksud langsung ke kamar. Kami menemukan Pak Syamsul sedang menunggu seseorang, wajahnya tampak bingung.

"Nunggu siapa Pak?" tanyaku

"Oalah Jeng, Mas.. Kulo nunut ke toilet ya?, saya nggak bawa kunci kamar, kan berempat, kuncinya cuma dua, jadi saya kadang ya tunggu-tungguan kalau mau masuk kamar.." katanya sedikit memelas.
Tentu saja dengan sukarela kami mempersilahkan Beliau. Sebenarnya kami berada satu lantai, hanya selisih tiga kamar sepertinya.

"Monggo Pak, silahkan.." aku mempersilahkannya..

Sejenak kami berlima mengobrol banyak, sambil menunggu kemungkinan teman sekamar bapak itu pulang dari masjid. kebetulan bapak mertuaku sama usianya dengan pak Syamsul.

Pak Syamsul berangkat berdua dengan istrinya, namun karena terdapat empat pasangan lansia ŷanğ sebaya, mereka berpisah kamar, memesan dua kamar berisi empat bed. Bapak-bapak sendiri dan ibu-ibu sendiri.

Saat bersiap-siap pulang ke Jakarta terjadi peristiwa lucu. Suamiku mengobrol bersama jama'ah pria di lobby hotel, diantaranya ada pak Syamsul juga.

Pak Syamsul berpeci hitam
.
Entah mengapa, saat semua bergegas chek out hotel, suamiku merasa tas ŷanğ dibawanya bukan tasnya.

"Ayolah..dibawa aja..toh nanti ketemu juga di bis..!" ªku takut ketinggalan rombongan.

Saat turun dari lift anakku buru-buru mengejar pak Syamsul.

"Iya Ma... Itu tasku..!" katanya yakin.

Duh.. padahal tas kami dua kali lebih berat dari tas beliau, kulihat dia berulangkali menaikkan tas kami ke pundaknya.

"Mbah!..Mbah!... itu tasku!" cegat anakku, mengagetkan si bapak.

"Lhoh Le...kok iso sih..!". Semua rombongan jadi tertawa melihat kejadian itu.

"Itu, tasnya Mbah dibawa ayahku!"

Suamiku sudah menunggu dibawah, dia hanya tersenyum saja melihat pak Syamsul ŷanğ serba salah.

"Kok iso tho Mas.. "

"Warnanya hampir sami Pak... Makanya kok tambah enteng tas saya.." jawab suamiku sambil menukar tasnya.

Sepanjang jalan jadinya kami sering mengobrol, sampai akhirnya kamipun berpisah di cengkareng. Rombongan si bapak transit menuju Jogja.

"Insya Allah nanti kita bisa ketemu lagi!"...

TOUR KELILING MAKKAH

WISATA HATI ------------> part 9

Rute kami adalah Jabal Nur, Gua Hiro', Padang Arofah, Jabal Rahmah, Muzdalifah, Mina dan Ji'ronah.

Ji'ronah adalah tempat pengambilan miqot ŷanğ berada di kota Makkah.
Kami dipersilahkan melakukan umroh badal (mewakili) ataupun umroh buat diri sendiri.
Syarat ŷanğ dibadalkan adalah sudah meninggal dunia atau sudah tidak memungkinkan mereka untuk bisa berumroh, boleh keluarga atau siapa saja ŷanğ dikenal baik.

Kami memutuskan tak melakukan umroh lagi, hanya akan thowaf sunnah dan ibadah ŷanğ lainnya.
Untuk ŷanğ berumroh, harus sudah mandi, membawa kain ihrom dan kelengkapan berihrom.

Kami berangkat setelah sarapan, tetap di bis masing-masing, kami menuju Goa Hiro'. Sayangnya rute pertama ini kami hanya bisa memandangi dari kejauhan, ada perbaikan dan gua tidak bisa terlihat dari jalan. Bis hanya berhenti 2 menit saja.


Tak berapa lama kami sampai di Ji'ronah, tempat miqot ŷanğ paling mulia.
Di rombongan kami ada 3 orang ŷanğ melakukan umroh lagi, mereka mampir sejenak untuk mengambil wudhu, sholat sunat ihrom dan kemudian mengambil niat. Tetap di pandu oleh muthowif.
Selanjutnya kami melanjutkan tour kami.

Bis melaju ke Jabal Nur, di gunung ini terdapat Gua Tsur, tempat persembunyian Nabi saat dikejar-kejar kaum Quraisy, Beliau ditemani sahabat setianya Abu Bakar.
Mereka bersembunyi selama tiga hari tiga malam.
Dua orang ŷanğ berjasa dalam persembunyian itu adalah putra Abu Bakar ŷanğ bernama Abdullah, usianya masih 9 tahun, bertgas sebagai mata-mata ayahnya.
Juga putri Abu Bakar ŷanğ bernama Siti Asma', bertugas mengantarkan makan dan minum, padahal saat itu sedang mengandung 9 bulan.



Dalam jarak pandang ŷanğ jauh terlihat bintik-bintik putih sedang merayap naik, mereka adalah para jama'ah ŷanğ berusaha melihat gua Tsur.
Gua itu berdiameter pintu 3 m, namun aneh, sepertinya elastis pintu batunya, memungkinkan orang berbagai ukuran bisa memasukinya.
Subhanallah...
Didalam gua lebih lapang lagi, cukup untuk dua orang sholat disitu, dan pintunya langsung menghadap Ka'bah!

Setelah bisa keluar dari gua inilah Rosululloh menuju Madinah dan mendirikan masjid Quba, dimasjid inilah dilakukan sholat berjamaah ŷanğ pertama kalinya.

Kami hanya mengambil beberapa foto dari pinggir jalan, cuaca sangat panas terik. Kami harus melanjutkan perjalanan ke Padang Arofah.

Sepanjang jalan pemandangannya sangat indah, maklum kami melewati kawasan elite di mekkah, namanya komplek Awali, tempat singgasana orang kaya di kota mekkah.
Ada sebuah rumah sakit gratis ŷanğ kami lewati, Al mustafa An Nuur. Biasanya saat musim haji, rumah sakit ini penuh sesak.

Memasuki padang arofah terlihat banyak pepohonan hijau. Menurut Muthowif, pohon-pohon hijau itu adalah sumbangan dari Indonesia, makanya dikenal dengan nama pohon Sukarno.



Dan diantara tanda-tanda datangnya hari kiamat adalah ketika padang arofah sudah mulai terasa teduh..
Astaghfirulloh...

Dibuat 9 jalur jalan menuju padang ini, juga ke Mina dan Muzdalifah. Bahkan saat ini sedang dibangun monorel untuk kereta dari makkah menuju padang arofah, diharapkan tahun depan monorel ini siap digunakan.


Banyak tanda-tanda berwarna kuning mengitari padang tandus itu, kita harus mencermatinya, sebab itu adalah batas padang Arofah.
Saat wukuf, pastikan kita berada di wilayah Arofah.

Di sana terdapat sebuah masjid besar, namanya masjid Namira. Masjid itu praktis hanya sekali ramainya, yaitu saat musim haji saja, tepatnya tanggal 9 dzulhijjah.
Hati-hati, bagian luar masjid itu ternyata ada ŷanğ berada diluar wilayah arofah.


Padang Arofah sebagian besar terlihat gersang dan panas, tak ada selembar awanpun ŷanğ mengayomi wilayah tersebut. Benar-benar tergetar hatiku melihatnya, membayangkan padang mahsyar kelak.
Semoga Alloh senantiasa melindungi kami dari siksa neraka..

Setelah itu bis melaju ke Jabal Rahmah, tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa.
Kami disarankan berdo'a menghadap kiblat, demi kebahagiaan dan keutuhan rumah tangga kita.
ªku menyempatkan berdo'a berdua, setelah itu berfoto bersama.




Banyak ŷanğ menjual souvenir disini, juga buah hawa. ªku membelinya 3 biji, seharga 5 real, katanya untuk obat memperoleh keturunan.

Ada unta ŷanğ siap dinaiki, sekali naik 5 real, untanya jalan 5 real, kena jepret 5 real lagi, kurang pas jepret 5 real lagi... ^.^.. Kalau kita diam saja menurut bisa-bisa kalau ditotal menjadi 40 real..makanya jangan segan menolak!


Ada juga motor ATV , sama juga, sekali naik 5 real, belokan dan muter lagi 5 real..di jepret 5 real... He he..


Ada tugu di atas gunung itu, disanalah Adam dan Hawa bertemu, namun tempatnya tinggi, berbatu dan terjal. Kami dilarang naik, karena waktunya terbatas.


Setelah puas berfoto, kami menyusuri Muzdalifah, kemudian Mina. Banyak perbaikan jalan di rute ini, bis hanya berputar-putar mencari jalan keluar kembali lagi ke Mekkah.

Senin, 09 Mei 2011

MENDAPATKAN KADO ISTIMEWA

 WISATA HATI --------------> part 8

Agenda hari ini adalah istirahat  dan  melengkapi ibadah sunnah lainnya.

Setelah hilang lelah dan kantuk, kami masih penasaran ingin melakukan thowaf kembali, Bapak memutuskan tak ikut.

Usai dhuha kami berempat melakukan thowaf sunnah. Alhamdulillah, masih terlihat longgar ..

Anakku juga masih disibukkan dengan do'a-do'anya, ªku berusaha mengalihkannya dengan do'a ringan ŷanğ dihafalnya, kadang masih bisa diikutinya namun kadang hilang, kalah dengan do'anya meminta sederet mainan.

Lancar kami menyelesaikan putaran sampai tujuh, kami berdo'a di Multazam ( kami hanya bisa mengambil arah sudutnya, karena sdh tidak memungkinkan, manusia berjubel sesak disitu..)

Alhamdulillah posisi kami berada di sudut hajar aswad dan pintu Ka'bah, berada didepan garis maqom Ibrahim.
Setelah itu kami mundur kebelakang, sholat sunnah di belakang maqom Ibrahim.



Setelah selesai kami berempat beriringan menuju Hijr Ismail. Dalam desakan banyak orang kami berhasil menyentuh Ka'bah..
Subhanallah...Allohu Akbar!

Seolah terbius, hati kami langsung luruh..

Isak tangis tak terbendung lagi keluar, sampai dadaku sesak, sedu sedan memaku tangan dan wajahku pada bangunan kokoh berselimut sutra itu. ªku keluarkan segenap laraku, ªku adukan semuanya...

Disampingku, suamiku juga tenggelam dalam tangis panjangnya, ibunya mengusap-usap punggungnya, air mata Beliaupun menetes menyaksikan sang anak menyelesaikan pengaduannya.

Sementara anakku juga terlihat sembab matanya, dia bingung menyaksikan kami menangis, dia hanya terdiam bersandar Ka'bah..
Melihatku dan ayahnya menangis..

Setelah puas mengadu, kami mundur kebelakang menuju deretan orang-orang membentuk shaf sholat.
Tujuan kami mencari tempat terlindung agar tak terinjak lalu lalang orang.

Alhamdulillah..sekaligus kami menemukan 4 tempat aman. ªku ŷanğ paling rawan tempatnya, berada dipinggir dan berbatasan dengan orang ŷanğ desak-desakan mencari tempat sholat.

Atas Kuasa Allah, ªku mendapat perlindungan barisan orang ŷanğ sabar mengantri tempat shaf kami.

Kami selesai dengan aman..beriringan kami keluar dari Hijr Isma'il, mencoba melihat peluang menuju Hajar Aswad!

Anakku berada didepan ayahnya, tiba-tiba ada seorang laki-laki warga negara Indonesia menggandeng erat anakku, kutanya pada suamiku

"Apakah dia orang kita?" Suamiku menggelengkan kepala.

"Hati-hati Yah..pegang anaknya!" jawabku agak khawatir.

Lelaki itu menanyakan sesuatu pada anakku "Mau cium Hajar Aswad, Dek?"

Dengan polosnya anakku mengangguk.

Kami mengikuti lelaki itu menerobos kerumunan orang,
"Hati-hati Pak, jangan lepas pegangan!, ikuti petunjuk kami!" kata lelaki itu sambil terus membawa anakku mendekati Hajar Aswad.

Mendadak hadir disamping kami beberapa orang, mereka membuat pagar hidup membawa kami semakin dekat dengan batu surga itu.

Berada ditengah-tengah ratusan orang dalam satu titik tuju ŷanğ sama, berebut tempat, Masya Allah.. Seperti tenggelam dalam lautan rasanya..
Sebentar ªku melongokkan kepala mengambil nafas,kemudian kembali memusatkan tenaga menahan himpitan banyak orang. sekilas kulihat anakku ŷanğ sempat terjatuh ditangga dibawah batu dalam rumah emasnya,

"Bangun Dek!, jangan sampai jatuh!". kudengar lelaki itu berusaha melindungi anakku, dia kulihat berhasil memasukkan kepalanya dalam liang batu.

Tangan-tangan kekar berusaha menghalau kepala kecilnya,
 "Allahu Akbar!"
 ªku hanya bisa menahan nafasku, menyaksikan perjuangannya.

Setelah itu tak lagi kulihat anakku.

Giliran suamiku, tak begitu jelas ªku melihatnya, saat itu ªku sedang berjuang melawan himpitan manusia-manusia kekar itu,
"Ibu, jangan menyerah..kepala tetap menengadah agar bisa bernafas, jangan sampai jatuh!" kata lelaki ŷanğ melindungiku.

Sekilas kulihat tatapan mata suamiku, tangannya perlahan terlepas dari tanganku.

"Kita bertemu di belakang Pak" kata lelaki ŷanğ melindungiku.

Masih terbayang (bahkan sampai sekarang..) tatapan mata suamiku dipuncak kepasrahannya, saat melepas genggaman tangannya dari tanganku. Seolah itu untuk ŷanğ terakhir kalinya..

ªku tak melihatnya kemudian.
Sayup masih kudengar suaranya , "Alahu Akbar!"

Satu-satunya ŷanğ masih dalam genggamanku adalah tangan Ibu.
Tubuh rentanya merapat dan dalam perlindungan dua orang lagi dibelakangku.

Giliranku, ªku mengerahkan sekuat tenagaku melawan tubuh-tubuh beragam bangsa itu,
Bismillah..
ªku berhasil berdiri tepat diliang emas itu,

"Masuk Bu! Dan segera cium batunya!"

ªku mengikuti suara itu, dan Allahu Akbar, ªku mengecup lama batu hitam mengkilat dari surga, Hajarul Aswad.

Seluruh perjuanganku kudekap lega
Alhamdulillaah..
Panjang ku hela nafas..

Anehnya, dalam himpitan ratusan orang itu, dalam puncak keberhasilanku pagi itu, ªku masih bisa meraih tasku ŷanğ terlepas dan terjatuh ke lantai.

Ibu ŷanğ terlepas saat ªku meraih liang emas, ternyata juga bisa mencium batu itu setelahku.

Kami beriringan menepi sambil mengambil nafas sebanyak-banyaknya, harapanku segera menemukan belahan hati, suami dan anakku.

Alhamdulillah mereka sudah menungguku di dekat Maqam Ibrahim.

Kami terduduk bahagia, sudah melewati perjuangan hidup dan mati semenit ŷanğ lalu.

"Kasih uang ya Yah..?" pintaku pada suamiku.

Kurogoh seluruh isi tasku, kutemukan beberapa lembar real ŷanğ ada didalam dompetku.

Mereka menawar, namun ªku hanya membawa sedikit uang, kutanyakan pada mereka,

"Apa kalian ikhlas membantu kami?"

"Ya Pak, Bu..kami ikhlas!"

Kamipun bersalaman mengucap banyak terimakasih.

Esoknya saat kami tour keliling Makkah barulah kami mengetahui, mereka adalah para joki ŷanğ memang menjual tenaganya untuk mengantar orang-orang ŷanğ berkeinginan mendekati dan mencium Hajarul Aswad.

Alhamdulillah... Sekali lagi ªku berseru, jika saja dari awal kami mengetahuinya, mungkin berbeda ..

Sungguh kami tak pernah mendengar sedikitpun tentang cerita perjokian itu, dan ketidaktahuan kami mengantarkan kami berempat mendapatkan kado dari_Nya ŷanğ istimewa...

Berarti ŷanğ sudah membaca ini, harus pikir-pikir lagi donk jika menemukan orang baik di sekitar Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. ^.^
Pasrah pada Allah, kalau memang kita ada kesempatan mendapat hadiahNya, insha Allah rejeki tak akan tertukar..

SA'I dan TAHALUL

WISATA HATI -------------> part 7

Bismillah kami berempat menaiki tangga masjid menuju tempat dilaksanakannya sa'i.
Dua bukit shofa dan Marwa sudah tinggal gundukan batu ŷanğ hitam mengkilap.
Banyak orang-orang berebut tempat itu untuk menadahkan tangan berdo'a menghadap Ka'bah, sembari menyelasaikan putaran ke putaran berikutnya.

Sa'i di mulai dari bukit shofa, setelah mengucapkan do'a kami memulai perjalanan sa'i dengan berjalan dulu, kemudian berlari-lari kecil diantara pilar hijau menuju bukit Marwa, semua orang berlarian dengan tak henti-hentinya melantunkan do'a dan pujian, kamipun begitu.
Terhitung satu jika sudah sampai ke bukit Marwa, berdo'a dipuncaknya dan memulai perjalanan sa'i ŷanğ kedua menuju bukit Shofa.

Perjalanan kami sedikit lambat karena anakku dan pak Syamsul sudah terlihat lelah, setiap saat kami berhenti meminum air zam-zam sepuasnya, kemudian melanjutkan perjalanan kembali.
Semangat akan bergelora jika kami berdampingan dengan serombongan kafilah ŷanğ banyak jumlahnya, mereka melantunkan do'a bersama-sama, kami mengikuti mereka, namun karena keterbatasan tenaga, kami tertinggal kembali.

Menjelang putaran akhir, anakku mulai menunjukkan gelagat kecapaian, mengantuk dan bosan, maklum adzan subuh mulai berkumandang.
Tinggal sekali lagi putaran maka kami akan selesai.
Anakku bersikeras mengikuti jalur kursi roda, rutenya tak melingkar hanya lurus, otomatis jaraknya lebih singkat.
Akhirnya untuk menghindari perdebatan kami mengikutinya memakai jalur kursi roda, hanya saja kami harus lebih hati-hati agar tak tertabrak kereta ŷanğ biasanya didorong cepat oleh pendorong upahan.

Pak syamsul berbeda pikiran, beliau merasa masih sanggup mengikuti arah memutar, Beliau memutuskan tetap dijalur semula.
Agak kaget juga mendapati beliau tak lagi serombongan denganku, kutoleh kekanan dan kekiri, kutunggu sambil berhenti, meminum zam-zam sepuasnya, tetap tak kutemukan pak tua itu.

Demi mengejar subuh berjamaah segera kuselesaikan sa'i kami dan melakukan tahalul.
Suamiku memotong rambutnya dulu, kemudian anaknya, ibu dan selanjutnya ªku.
Ada lima ibu-ibu ŷanğ antri meminta kupotong rambutnya, mereka tidak membawa gunting.

Setelah selesai kami menuju shaf sholat, terlebih dulu ªku mengambil air wudhu dengan kran zam-zam disitu.
Toilet sangat jauh tempatnya, belum lagi kalau antri dan tersesat.

Tak kusangka anakku benar-benar pada puncak kebosanan!
Sepanjang menunggu iqomah meluncur kata-kata ajaibnya ŷanğ intinya capek, ngantuk dan lapar!
Dia merasa sudah selesai dengan ibadah intinya, umroh.
Sholat subuh bisa dilakukan di kamar hotel, toh pahalanya sama, katanya.^.^

Ada seorang ibu ŷanğ menyodorinya permen, dia buang seketika sambil menangis.
Suasana semakin tak terkendali, dia protes habis-habisan.
Setelah melihat rewelnya semakin menjadi-jadi, ªku dan ibu menuruti kemauannya lagi, kami keluar masjid dan bermaksud pulang menuju hotel.

Ŷanğ kuingat, pintu kami pintu 1 dan arahnya searah menara yg ada jamnya.
Masya Allah...
Kami masih berdiri di pintu 45, berarti kami harus memutar 90 derajat menuju pintu 1.


Beruntung anakku mau kubujuk sebentar agar ªku dan ibu ikut jama'ah sholat subuh sebentar, sementara dia bersikeras sholat subuh di kamar.
Dia menunggu kami di tangga masuk, menunggu kami menyelesaikan subuh kami ŷanğ bacaan surat setelah Al Fatihahnya sepanjang An Naziat ataupun 'Abasa. ^.^

Alhamdulillah tanpa protes, setelah selesai kami terseok-seok pulang dengan memutar jalan ŷanğ lumayan jauhnya...
Sepertinya kami  melakukan thowaf kembali.