Kamis, 05 Juli 2018

KAMBING ABU-ABU

Lelah dari mudik sepertinya sudah mulai hilang, hebatnya tanpa terjamah tukang urut.
Kemajuan lumayan bagus dari tubuhku, alhamdulillah. .
Seetelah melewati sebulan puasa penuh kegiatan, pagi tadarus bersama sejawat sholikhah dari jam 9 pagi sampai menjelang dhuhur, sorenya kegiatan TPQ berlanjut persiapan bukber di masjid dan kemudian taraweh.
Tak ada keluhan, semua baik-baik saja, terlewati hari demi hari sampai selesai Ramadhan.

Mudik ternyata meninggalkan jejak abu di masjid teduhku, mungkin karena lelah, rahangku terasa panas mendengar kisah anak anak asuhku yang beranjak dewasa.
Suasana masjid yang teduh, full AC, terconnect Wi-Fi , hening dalam buaian buluh bambu yang tertiup angin, juga fasilitas serasa villa islami. . duuuh, sebenarnya siapa  kambingnya nih. . .

Anak-anak mulai bercengkrama dengan youtube dewasa!
Saat i'tikaf !
Padahal ada para pengurus masjid disana!
Yang nota bene mereka sedang mendidik anak anak mencintai masjid

Mereka mengaku sudah menontonnya rame rame sejak setahun yang lalu
Sebelum masjidku teduh. .
Sebelum ada TPQ. .
Sebelum disediakan Wi-Fi.

Sekarang, bahkan mereka tiap weekend melaksanakan i'tikaf
Saking damainya, saking nyamannya, masjidku. . .

Dan . .
Mereka anak-anakku...Al Banin


Antara percaya dan percaya
Astaghfirullahal Adziim. .

Tanganku ternyata terlampau lemah
Jeweran telak buat niat yang kurang bersih.

Shock beberapa hari.
Pertanyaan yang sering muncul adalah, ngapain aja mereka selama ini di TPQ?
Lhoh. . .
Bukan lagi abu-abu, kambingku, menghitam! hiks

1,5 jam x 3 kali seminggu menjadi tertuduh!

Kurang lebih sebulan kami semua bungkam menjaga hati, takut tersakiti dan menyakiti hati yang sudah shock tentunya.
Sudah terjadi, sepertinya buang waktu kalau hanya sekedar mencari siapa biangnya dan sekaligus nama kambingnya.

Apapun itu, harus tetap semangat!
Jadi pelajaran berharga buat kedepan lebih baik lagi.




latepost...