Selasa, 09 Desember 2014

AKU SEMBUH DARI HIPOKALEMIA! *semoga ( bagian 1 )

Rasanya tak sabar untuk menuliskan ini buat sahabat,  entah sudah brapa kali kubuka buka lembaran google demi mendapatkan solusi cepat meredakan penderitaanku.
Berhari hari, bulan dan tahun.
Seharinya tak lagi 60 menit, Uft. .lebay amat, sandangan yang melekat didiriku selama ini.
Kalian yang tahu rasanya, pasti punya julukan yang sama, lebay. .

Terhitung 6 kali sudah aku mendatangi dokter spesialis penyakit dalam,
Dokter pertama dr Budi, salah satu  dokter di RS Medika, Beliau yang pertama kali menemukan kadar kaliumku rendah, dan aku sempat beberapa kali kontrol setelah sebelumnya rawat inap dalam pengawasan beliau. Hasil test darah dan rontgen, semua organ dalamku normal, hanya kadar kaliumku dibawah normal, sekitar 1,8  padahal nilai normalnya 3,5 - 4,5 .

Dokter ke 2 adalah dokter di Eka Hospital, kalau tidak salah dokter Wendy namanya. Keluhanku saat itu tidak spesifik yang biasanya kukeluhkan, hanya hipertensi yang sudah sangat biasa ku alami,  Dokter hanya menyarankan aku tidak stress, tanpa tindakan apapun, padahal aku mengungkapkan kalau tensiku sudah terlalu sering naik.
Kesimpulannya, aku mengalami stress , syukurlah, akupun berharap hanya demikian, trimakasih Dok, semenjak itu aku sedikit merasa sehat kembali.

Setelah sebulan melahirkan si Adek cantik, mendadak aku hampir lumpuh, seluruh ototku sepertinya melemah, sedikit gerakan saja nyerinya luar biasa.
Seminggu aku menikmati kesakitan itu, kuabaikan gejala lainnya karena memang yang paling ku ingat penyebabnya adalah sayur daun katuk, pelancar ASI.
Air dogan, air putih berliter liter tak juga mengusir sisa cernaan sayur itu, padahal aku hanya memakannya semangkok, sepertinya bukan itu penyebabnya.
Kesimpulan yang sedikit terlambat, begitu aku menemui dokter Saiful, dokter spesialis penyakit dalam di RS Bunda Dalima,Beliau  langsung menyarankan untuk rawat inap.

Selama kurang lebih lima hari aku di infus plus suply kalium sampe keadaannya normal kembali. Berangsur angsur kelumpuhanku mereda, dari yang tak bisa bangkit dari tempat tidur menjadi normal kembali, Alhamdulillah, kita segera pulang ke rumah Dek. .  hiks , si Adek juga terpaksa kuboyong ke rumah sakit, menempati kamar sebelah, maklum di rantau,semua serba sendiri, apalagi kami baru pindahan rumah.

Hari hari selanjutnya doker Saiful ibarat dokter keluarga, setiap aku merasa kambuh, dialah yang selalu kutuju, kurang lebih tiap dua minggu sekali kaliumku turun kembali.
Setiap kali ada test darah, dokter selalu menggali lebih dalam gerangan penyebab turunnya kaliumku, secara global organ dalamku baik baik saja, itu berdasarkan test darah, usg dan rontgen, rumah sakit Bunda Dalima tergolong rumah sakit kecil, peralatannya masih belum sepenuhnya lengkap, pemeriksaan yang kujalani juga belum optimal.
Karena sering mondar mandir menemui Beliau, sering aku di sarankan pindah dokter, karena keterbatasan alat dan pengetahuannya mungkin,. Kadang kadang terlepas perkatanyaan, "Kok Ibu balik kesini lagi?". "He he. . mau kemana lagi saya lari Dok, dokter yang paling memahami keadaan saya", begitu alasanku..

Dokter ke 4 adalah dr Ryan, atas saran dr Saiful juga sih, alasannya karena aku pernah di rawat juga di RS Putra Dalima, tempat aku menjalani operasi caesar, mungkin bisa jadi itu keadaan yang menyertai proses persalinanku, semacam pre eclamsia, namun karena keterbatasan alat juga, dr Ryan menyarankam aku ke RS Medika, tempat dia praktek sehari hari.
Kembali dr Ryan juga mencurigai organ ginjalku, mengingat kedekatan fungsi kalium dan ginjal. Namun karena alasan tertentu aku tidak melanjutkan konsultasiku dengan Beliau.

Sebelum aku hamil sebenarnya aku sempat sembuh, hingga akhirnya aku positif hamil. Saat itu aku menemui dr psikolog, agak aneh memang, namun buat sahabat yang mengalami keadaan seperti diriku tentu sangat memahami, mengapa sampai aku lari ke psikiater.
Nyatanya aku merasa baik dan sehat setelah bertemu rutin dengan beliau, dr Win SpKJ yang ada di dekat tempat tinggalku.

Kontrol sebulan sekali dengan pemberian obat penenang. Setiap kali kontrol waktu yang kuhabiskan antara satu sampai dua jam, kami hanya mengobrol menanyakan beberapa hal yang mengganjal di otakku, tentang semuanya.
Beliau baik dan mengerti keadaanku, sayangnya dia bukan ahli yang bisa menemukan penyebab mengapa kaliumku selalu turun terus menerus.
Beberapa bulan kemudian keadaanku mulai membaik, dalam artian tremor dan rasa gelisahku mulai berkurang, sampai akhirnya tanpa kami duga aku hamil dan bisa  melahirkan si Adek.

Aku mulai merasakan gejala kembali saat aku hamil sekitar 5 bulan, Sempat lumpuh, namun beberapa hari kemudian membaik.
Muncul kelumpuhan kemudian, setelah melahirkan. Saat itu Adek berusia sebulan.

Setiap kali aku brosing inernet tentang cara mengatasi hipokalemia, ada banyak tips yang sudah kuterapkan, ada yang menyarankan makan pisang setiap selesai makan, ada juga jus melon setiap selesai makan, kedua saran ini tergolong mudah,
Aku yang awalnya jijik makan pisang, akhirnya makan juga, asalkan pisangnya jangan terlalu matang.
Jus melon juga dengan senang hati kuminum, tak kurang sebotol besar aqua setiap harinya.
Hampir tiap hari aku membeli melon dan buah pisang.

Saran lain adalah meminum air dogan ijo tiga kali sehari, dua butir tiap sekali minum.
Bisa dibayangkan penuhnya perutku, lama lama neg juga rasanya.
Kurang lebih dua bulan aku rajin meminum dogan ijo itu, tetap saja kaliumku tak juga normal, kembali bolak balik ke RS langgananku.

Saran berikutnya adalah meminum ppropolis lima belas sampai dua puluh tetes, tiga kali sehari, sebotol propolis itu hanya cukup dua hari saja, beruntung aku adalah member, sehinggaa sedikit menekan biaya yang besar. selama kurang lebih 4 bulanan.
Hasilnya, tetap saja aku masih gemetaran, denyut nadi yang cepat dan tiba tiba merasa seperti mau pingsan.
Madu, habbatussauda, sari kurma juga adalah konsumsiku setiap hari.


bersambung. .

Selasa, 11 November 2014

GAK BOLEH NYERAH

Mungkin karena adrenalinku sedang terpacu ketakutan , maka air mata ini tak kuasa lagi kubendung
Ataukah memang sudah jadwalnya pacu memacu itu mendera hanya karena sedikit rasa kecewa yang semestinya bisa kuabaikan, keciil. .

Sore ini, petir menambah seram suasana
Alloh. . kuatkan . .

Seminar, konsultasi kanan kiri memundurkan  tanggal tanggal dimana seharusnya biang takutku ku buang jauuuuh
Tapi. .
Bukankah Alloh yang mengatur semuanya?

Tak apalah, air mata ini nyatanya juga berhasil memudarkan kekacauan
Yang sejak tadi memutar mutar otakku untuk bisa lari dari tempatku berdiri

Mau lari kemanakah ?.
Dia masih setia menempel dalam rongga tubuhku

Kini. . usai kulepaskan penat
kembali ku terhuyung memohon ampunMu





Sore2 ber dua doank, ditengah hujan petir





Sabtu, 05 April 2014

ALBUM KAYYISA APRIL

Ada giginya  lhooo, semili...

sama kakak

Dipeluk Kakak...

Adik sudah bisa tepuk tangan lhoo...lucu banget ekspresinya, bangun tidur ku tepuk tangan, ketemu mama kutepuk tangan, ada Ayah kutepuk tangan, ada Kakak datang ku tepuk tangan....horeee....

ALBUM KAYYISA MARET

Banja banja

Mama capek jadinya pake slendang..

Gaya mbak Hanin kalo ada Adzan

cantiiik....

Mainan pasir, lagi bikin kue

Di teras

Hiiii....

Baaaa....

Hiiiii....

Jalan pagi sama Mama

Add caption

Berkebun

Berkebun

Capeeeek...

Sama Kakak

Ngukur tinggi

Blajar naik

Ceeeeesss

Cantiikkk

Alhamdulillah, usia 9 bulan lebih seminggu, Adek sudah mulai blajar berjalan sendiri tanpa pegangan sama sekali, pertama kali sekitar 3 langkah secara tiba2... horeeee, adek bisa jalan sendiriii!.
3 hari berikutnya, dia mencoba lagi 2 kali, masih sama 2 - 3 langkah.
Seminggu berikutnya barulah  mulai sering dia lakukan, walaupun sebatas selangkah menjangkau pegangan berikutnya.

Living World dengan Ayah

Dengan Mama

Cantiiik....

Selasa, 18 Februari 2014

ALBUM KAYYISA PEBRUARI

Add caption

Add caption

Add caption

Add caption

ALBUM KAYYISA JANUARI

Add caption



Add caption


Jumat, 14 Februari 2014

ALBUM KAYYISA DESEMBER



Sayang Kakaak...

Haiiii

Hii hi 

Ups..

ngantuk.


Ikutan dunk, Kaak..







Sayang Kakak...

Bersama Ayah di ACE

Nyanyi dengan Kakak

Horeee

Cieee

Rabu, 12 Februari 2014

ALBUM KAYYISA NOVEMBER

Add caption
Add caption
Add caption
Add caption
Add caption