Rabu, 11 Mei 2011

MENGHABISKAN MALAM DI MASJIDIL HARAM

WISATA HATI -------> part 12

Jam 10.30 suasana masjidil haram masih saja penuh, kami turun sebentar membelikan roti dan makan malam untuk anakku ŷanğ tertidur pulas sepulang tour. Dia hanya bangun sebentar isya dan tertidur pulas kembali.
Makanan ŷanğ sepenuhnya menu hotel Saudi, lama kelamaan membuat restoran jatah kami semakin sepi. Ada alasan lain, bagian bawah hotel adalah mall. Mungkin maghnet mall dan isinya lebih menarik dibanding menu makan restoran hotel ŷanğ kian tak menarik.

Sekitar masjidil haram dikelilingi hotel dan mall, sepulang berjama'ah dari masjid kami sering memutari deretan toko-toko itu, beragam parfum dan tempat-tempat uniknya, toko pakaian mulai dari underwear sampai jubah dan baju koko, mainan juga souvenir.
Harganya juga bisa ditawar kok, banyak penjualnya ŷanğ pandai bahasa Inggris dan Indonesia.

ªku sempat mampir di toko pakaian muslim, isinya bermacam jubah ala Arab. ªku membeli untuk anak dan suamiku, juga orang tua dan keponakan laki-lakiku. Lucu kali ya..jika lebaran besok mereka seragam memakainya..^.^

ªku juga tertarik dengan aneka parfum dan tempatnya, baunya tak membuatku mual, biasanya ªku paling ogah diajak masuk ke toko parfum di Indonesia, baik itu ŷanğ bermerk apalagi ŷanğ pasaran. Heran, begitu  masuk toko parfum di situ rasanya ªku ingin berlama-lama, aromanya wangi ... Ya iyalah..^.^
Ada hajar aswad, coco sina, malaikat subuh, sulthon, silver dan masih banyak lagi. Penjualnya kelewat cepat menyebutkan satu-persatu. Saat kami menanyakan kembali, dia hanya memberi kami selembar kartu nama.

Lho... Masih keliling mall juga? ^.^ .. Sampai tengah malam banyak toko ŷanğ masih buka, tak lupa ªku juga membeli jaket tebal, dua jubah hitam untukku sendiri (weleeeh...), harganya sekitar 150 an real.. lumayan, sebagai kenang-kenangan kalau ªku sudah pernah ke Arab Saudi...hwaa. kasian deeh..!
Beberapa souvenir cantik juga ªku beli, untuk oleh-oleh tentunya.

Setelah puas, ªku kembali ke kamar, bapak, ibu dan anakku ternyata sudah tertidur pulas, ªku meletakkan makanan dan belanjaan di situ. Kemudian kutinggalkan mereka, kami menuju Baitullah kembali, menghabiskan malam berdua di sana, melebur bersama ribuan orang ŷanğ juga berniat sama.



Dengan berpegangan tangan kami masuk dalam putaran thowaf, semua isi hati tercurah dalam do'a-doa kami, memuji_Nya, memohon ampunan, meminta rahmat, keselamatan, kesehatan, kebahagiaan bahkan derajat ŷanğ lebih baik dari sebelumnya.
Hati kami beri'tikad sama, meminta kebahagiaan dunia dan akherat kami, juga tambahan keturunan sholeh/sholehah.
Pegangan tangan kami semakin kuat dalam setiap putarannya, sekuat lantunan do'a,
hatiku haru....

Allah...ijinkan hamba_Mu menemaninya sampai batas usiaku, ªku menginkannya menjadi imam sholehku, menjadi bapak teladan dari anak dan juga diriku.
Ijinkan ªku menjadi istrinya  ŷanğ sholehah, penyabar dan setia mendampinginya.
Ijinkan ªku menjadi ibu ŷanğ bisa membawa anak-anakku menjadi manusia ŷanğ berguna bagi agama dan lingkungannya.
Allah...ijinkan ªku mendampingi mereka, anak-anak, suami dan keluargaku,kelak di surga_Mu..

Putaran kami terhenti dalam hitungan ke tujuh, kami menutupnya dengan do'a dan sholat di belakang maqom Ibrahim.
Setelah itu kuminum segelas air zam-zam dan kami bergegas pulang ke hotel. Nanti menjelang subuh, kami akan melanjutkan tahajud. Kami ingin memejamkan mata sejenak.



Empat malam di masjidil haram terasa begitu singkat, sepertinya baru kemarin kami datang, tiba-tiba esok harus kutinggalkan tempat penuh kenangan ini.



Betapa malam-malam indah itu terbawa sampai berhari-hari saat ªku sudah di tanah air, sampai saat ªku menulis ini,
Semalam ªku juga masih memimpikannya, thowaf mengeliling ka'bah.

Tidak ada komentar: