Selasa, 29 Desember 2009

Teman Curhat

Belajar dari respon anak terhadap tindakan kita


Memahami kemauan anak adalah tugas sangat berat bagi orang tua. “Sifat yang serupa bertolak belakang” agak nyerempet sedikit dengan teori salah satu bidang study Ilmu Pengetahuan, kira –kira berkaitan tidak ya?…. Begitulah kesimpulan yang saya ambil belajar dari pengalaman memahami watak dan perilaku si kecil.
Kasus sederhana saya ambil dari sejam belajar bersama anak membahas materi matematika. Walaupun musim liburan sekolah, saya menganjurkan anak sedikit membuka buka buku pelajarannya tapi bukan belajar, hanya sekedar membolak balik halaman sambil berusaha mencari sesuatu yang bisa menarik perhatiaannya, mulai dari gambar2 yang ada atau sekedar istilah lucu dan unik dari kata kata yang tertulis disana. Dari hal –hal yang unik dan menarik tadi, saya berusaha sebisa mungkin membawanya ke isi materi yang ada. Bukan perjuangan mudah memang, apalagi kalau anak mulai curiga dengan maksud orang tuannya membolak balik buku pelajaran. Bukankah waktunya hari libur? Untuk apa harus belajar?

Rabu, 23 Desember 2009

Lelaki Buatku

silahkan menilai karakter mana yang sesuai dengan diri sendiri

Lelaki, sosok pendamping hidup yang Insya Allah kita berharap menjadi pasangan kita selamanya didunia ini. Naudzubillahi minDzalik bila lelaki kita ternyata bukan pasangan sehidup semati, sungguh jodoh, maut ada di tangan Allah, namun janji suci pernikahan terkadang tak sampai ke tujuan sucinya. Banyak hal yang menyebabkan suatu pernikahan kandas ditengah jalan, diantaranya karena karakter lelaki dan wanita yang tidak saling menghargai dan mengisi satu sama lain.
Bingung juga menentukan siapa lelaki yang pantas buat kita, maaf .. ini pembicaraan antar wanita, penilaian sepenuhnya terhadap lelaki berdasarkan cara pandang seorang wanita, sepenuhnya pula pembahasannya tak jauh dari penilaian penulis sendiri. Penilaian umum namun saya bahas sesuai dengan karakter yang saya miliki, hasilnya adalah tentunya sang suami tercinta.Bukan jaminan, tapi kalau kita saling menyadari, memahami satu sama lain maka Insya Allah dengan ijinNya akan menuju sakinah, mawaddah wa Rahmah.

Senin, 21 Desember 2009

Sepasang Mata Bijak

sosok yang kutemui sebulan terakhir ini

Sederet petuah bijak yang tentunya tak semuanya masuk di otakku, perlu penyesuaian dan telaah, namun apa salahnya dikaji satu persatu nantinya. Kalau bisa aku terima nanti aku usahakan jadi petuah panutanku.Sebelumnya thanks banget pada seseorang yang memberiku kesempatan mengenali sang empunya Mata Bijak ini.

Jumat, 18 Desember 2009

Setengah Mati Rasanya!

Gerombolan jambu yang ranum didepan rumah tak kunjung habis, padahal sudah dipanen berulang kali.Heran juga, andaikan jambu air Gelas atau jenis lain yang manis, mungkin tak perlu berbagi dengan terlalu banyak orang ( ketahuan pelit nih). Jenis jambu ini kecil, bergerombol banyak banget, warnanya merah ranum, kalau sudah berwarna keunguan, aduhai bikin air liur menetes.Siapa sangka rasanya masem banget, membuat gigi terasa ngilu. Orang biasanya memakannya sebagai Rujak buah bersama Mangga muda, Belimbing, Bengkuang dan Nanas.Siapa kira-kira yang hamil muda ya?.. pasti pas kalau mereka sedang mengidam rujak.
Gerimis kecil tiba- tiba membuyarkan pengamatanku terhadap si Jambu, teringat anakku yang hari ini adalah hari terakhir ujian EHB disekolahnya, semoga dia bisa mengerjakan so'al ujiannya dengan baik.Tak banyak yang aku harapkan mengingat untuk membaca pelajaran saja butuh dua jam pemanasan melihat deretan acara TV, SpongeBob, Avatar, Momon dan lainnya, satu jam berikut jadwal catur dulu. Selesai catur barulah melihat lembaran buku pelajarannya, tak sampai setengah jam sudah terdengar "finished"..Walah... sudah rampung bener tuh...Mau dilanjutin belajarnya? alhasil satu jam kedepan adalah peperangan antara mama dan anakkya. He he..begitulah.

Kamis, 17 Desember 2009

Ah.. Anak Baru Satu Kok Ribet..

Setengah curhat

Tak banyak kesibukan, itu kira- kira yang membuat banyak sekali angan2ku lenyap terbang entah kemana. Berijazah Sarjana Teknik Sipil dengan nilai Cumlaude dan julukan selalu Juara dari SD sampai Sarjana, membuat aku agak sensitif menanggapi setiap permasalahan yang aku hadapi. Bukan tak sanggup menghadapi, tapi lebih ke bobot masalahnya yang jauh dari masalah sang mantan Juara atau seorang Sarjana Teknik.

Dulu, tak banyak keluhan, mungkin karena keterbatasan sarana komunikasi. Bagaimana bisa ku tahu, Hp saja tak punya apalagi seperangkat komputer. Kesibukanku hanya mengurus si Jagoan kecilku yang terus terang banyak sekali tingkahnya, keingintahuannya dari hal2 kecil semasa kecil sampai sekarang beranjak umur 9 tahun kuakui agak berbeda dengan anak seusianya. Memang tak banyak yang tahu keistimewaan anakku, karena dia jauh dari label prestasi yang pernah aku punyai, tapi dibalik keengganan dia untuk show off angan2nya penuh dengan kreatifitas yang mungkin orang lain tak banyak tahu.

Selasa, 08 Desember 2009

Aku Hamil !

Kenangan 9 th yang lalu

Serasa mendapatkan rizqi berlimpah kegembiraan kami berdua, setelah 5 tahun pernikahan kami yang sepi tanpa kehadiran anak. Hari itu genap 3 minggu kepastian kehamilan belum juga didapatkan, padahal sudah terlambat!. Dua kali test pack tapi hasil tetap negatif. Akhirnya kami ke puskesmas terdekat dan hasil yang didapatpun belum kelihatan positif, masih samar kata dokter jaga.

Seminggu kemudian barulah kami mendapatkan jawabannya, positif!. Alhamdulillah... ternyata kami masih diberi kesempatan mempunyai anak. Mendapatkan rizqi, itulah anggapan kami, betapa tidak, suamiku sudah hampir 2 bulan menganggur, setelah perusahannya tempat bekerja bubar karena krisis moneter yang sedang melanda negri ini di tahun 1999 an.