Senin, 21 Maret 2011

Oh Jakarta....Uang pun Ternyata Bisa Macet!

Bersih-bersih loker di almari, biasalah.. Banyak struk-struk belanjaan, transfer dan penarikan tunai via atm.

Biasanya kertas-kertas itu langsung kuremas dan masukin tong sampah, dilihat-lihat sebentar tanpa pengecekan ingatan apalagi buku tabungan. Kalau nggak penting sekali, buku tabungan nggak akan diprint.
Ada dua struk yang menggangguku, selisih saldo 5 juta, dua struk itu masih jadi satu tempat di dompet. Berarti transaksinya tdk terlalu berjauhan waktunya.

Seingatku, terakhir transaksi yang muncul struknya, selisih saldonya beda 2,5 juta.. ªku melakukan pengambilan tunai 2,5 juta sebanyak 3 kali di atm mandiri.
Dua hari kemudian, ªku transfer ke rekening Agen perjalanan menggunakan atm bersama BRI Alfa mart sektor 12  sejumlah 10 jt, tapi gagal..
Tertulis "Anda melebihi batas limit harian ".

"Apakah anda ingin melanjutkan transaksi?"

ªku tekan "​Î​Ɣ‎âä"

Kuulangi transfer ke rekng yang sama sejumlah 5 juta, tertulis kembali, transaksi gagal.. Anda melebihi batas limit harian.

Kuulangi lagi sejumlah 2,5 juta.. Masih tertulis kata2 yang sama.
Akhirnya kuputuskan mengambil tunai 500 ribu, "Transaksi berhasil, silahkan mengambil uang anda".

Pagi ini, mau tak mau ªku harus melakukan tranfer via teller ke bank Mandiri terdekat. Letaknya bersebelahan dengan pasar modern, itung-itung sambil belanja.

Naik angkot, hanya mengeluarkan ongkos dua ribu rupiah saja, ªku langsung menuju bank Mandiri.
Tak banyak antrian, dalam seperempat jam ªku selesai melakukan transaksi.

Mumpung di bank, iseng-iseng ªku ingin menanyakan proses tranfer menggunakan mata uang asing, menggunakan buku dan kartu ATMku.
Ternyata bisa, tak perlu membeli dolar atau yang lainnya terlebih dahulu diluar bank, transaksi langsung bisa dilakukan menggunakan ATM yang sudah berlogo Visa.. ^.^.. Jadul amat sih!!..
Transaksi diluar negripun begitu, tinggal bawa ATM VISA kita. Tarik tunai juga bisa langsung sesuai dengan jenis mata uang yg ada di mesin ATM.. Canggih ya..~.~

Mumpung didepan CS juga, ªku meminta rekening koran buku tabunganku tiga bulan ke belakang. Syaratnya menyodorkan kartu identitas dan buku tabungan.

Printer ada masalah, hasil print lembar pertama sukses, kedua dan ketiga tidak terbaca semua, hanya separuh tulisan yang muncul. CS pindah ke komputer teman sebelahnya.

Iseng-iseng ªku membaca data yang sudah tercetak, kebetulan bulan maret ini, beberapa transaksi kemarin. Ada transaksi berjumlah 5 juta tanpa judul transaksi, hanya tertera no referensi, berikut jumlahnya.
Iseng juga kutanyakan 'tanpa judul' itu ke CS.

"Kalau melihat bea administrasinya, ini transaksi tranfer.. biasanya kalau pakai ATM mandiri judulnya 'Tarik ATM', kalau pakai ATM lain judulnya 'Tarif Link', ini nggak ada judul ya Mbak?.." CS agak heran juga kelihatannya, "Sebentar saya tanyakan ke atasan dulu, mohon tunggu sebentar!".

Kata atasan, setelah dicek nomer rekeningku, nomer rekening tujuan, nomer kartu ATM dan pencocokan cerita, tanggal dan jamnya "Benar, ada transaksi transfer yang berhasil ke nomer rekening Agen travel kemarin pada jam dan tempat yang cocok, sejumlah 5 juta."

CS menanbahkan, "Jika setelah di cros cek ternyata tidak sesuai, boleh mengajukan pengaduan ke bank terdekat dimana saja".
ªku sedikit lega, kuputuskan pulang dan belanja makanan sebentar.

Sesampai dirumah, ªku telepon Agen travel, ternyata setelah di print buku tabungannya, yang muncul hanya jumlah tranfer via teller.
Uang 5 jutaku mana??
Hadeuuuh.. Dasar Jakarta!, uangpun ikut-ikutan macet!..
Buru-buru kutelepon call center, 021 5299 7777... Pencet 1 lalu 3 lalu 1...kalau gak salah..

Dari CS call centre ªku disarankan kembali ke bank terdekat, lebih baik ke tempat yang menyatakan bahwa transaksiku berhasil tadi, memang itu bank yang terdekat dari tempatku. Tanpa pikir panjang ªku kembali menemui CS yang tadi, kalo nggak salah namanya Liska Trisiana, orangnya ramah soalnya..

"Mbak, nggak masuk ke rekening Agen tuh.."

"Oke, nanti akan kami proses, Ibu tinggal membuat surat pengaduan saja, dalam 14 hari kerja ke depan, uang Ibu akan jelas keberadaannya, bisa masuk ke rekening Agen atau malah kembali ke rekening Ibu. Nanti pihak Mandiri akan memberitahukan ke Ibu" dia mengeluarkan selembar surat Tanda Terima Pengaduan (rangkap dua), "Ibu silahkan mengisi dulu data-datanya, kemudian ditanda tangani".

Surat pengaduan itu berisi nama, alamat dan no telepon.
Juga rincian pengaduan, yang berisi jenis aduan, no rekening kita, no rekening tujuan, no kartu, tanggal dan jamnya, juga kronologi kejadiannya.
Tak usah khawatir, semua tanggal dan jam tinggal kita tanya ke CS dan sudah ada di print rekening koran kita.
Tentang kronologi kejadian, ªku tulis begini "Tranfer ke bank Mandiri via ATM BRI Alfa tanggal 20/03/2011 jam 14.34.17 sejumlah Rp. 5 juta ke Agen nomer rekening, tidak terkredit uang terdebet dan struk tidak keluar".

Tanda tangan kami berdua, ªku dan CS selaku penerima aduan, dilampiri foto coppy ATM, KTP dan buku tabungan.

"Tunggu dalam jangka waktu tidak lebih dari 14 hari kerja, kami akan memberitahukan keberadaan uang Ibu, jika ada yang ingin ditanyakan, Ibu bisa mengecek langsung di call centre, jangan lupa menyebutkan nomer registrasi ini" CS menunjukkan nomer yang tertera di pojok atas kanan surat pengaduan.

ªku akhirnya pulang dengan membawa harapan, semoga uangku akan kembali ke rekeningku dengan selamat dan utuh..Amin..

Tidak ada komentar: