Selasa, 08 Maret 2011

Ke Cikokol Tangerang

Maju mundur antara jadi atau tidak, rencananya mau ambil paspor ke Tangerang. Sendirian ! Hwaaa, serasa orang ilang.
Tapi kalau mau ajak anak, kasian juga pasti capek setelah sekolah seharian dan berlanjut jalan sekitar sejam lebih plus macetnya.
Akhirnya ditimbang- timbang kuputuskan berangkat sendiri dan ngangkot ajah. Kalau naik taksi berdua dengan supir taksi jadi bingung sendiri nantinya, selain takut aku juga nggak begitu hapal dengan rute jalan yang sudah 5 kali kulewati.
Beda jika anakku ikut, dia jago menghapafal setip jalan yang pernah dilewati, sekali saja bahkan gelap sekalipun. Beda kecerdasan namanya.
Berangkat dari rumah jam 13.45, naik angkot no 21 menuju plaza ITC katanya, kutahu itu karena begitulah si supir angkot meneriakkan tujuannya.
Cuaca amat panas, angkot penuh dengan anak2 berseragam sekolah. Ada saja yang jadi topik pembicaraan mereka, mengeluhkan pelajaran, guru dan gosip tentang pacar dan teman. Logat jakarta yang kental dengan 'lu ' dan 'gue '.
Sampai di Plaza ITC aku ganti angkot ke arah Cikokol, kata anak SMP di sebelahku.
Ada 3 angkot sudah menunggu, àku naik yang urutan terdepan, pasti lebih cepat sampai. Maklum sudah ditunggu petugas Kantor Imigrasi dari usai istirahat tadi.
Ternyata harapanku terkabul, angkot yang ku tumpangi lumayan cepat menyerobot jalur kanan dan kiri, mengejar waktu juga. Dan ciiiiit...! Penumpang termasuk aku harus menahan marah melihat supir yang cenderung ugal ugalan.
Seorang ibu-ibu tua namun masih cantik memilih turun dan ganti angkot, daripada mengerikan begitu..
Aku tetap bertahan, beruntung jalanan macet, jadi masih aman kayaknya.
Kembali ciiiiiiit ! Hadeuh...sederet penumpang roboh semua kedepan, herannya mereka tertawa semua kecuali aku yang tegang.. Udah biasa pasti..
Sampai pertigaan Samsat supir angkot menyuruhku turun, katanya jalurnya bukan lewat Kantor Imigrasi, lho... Katanya tadi lewat ??..
Aku disuruh naik angkot warna kuning dibelakang angkot ku tumpangi.
Akupun turun, langsung naik begitu saja ke dalam si kuning, tanpa tanya si supir dulu. Ternyata setelah 300 meteran aku curiga , sepertinya menjauh dari sasaran. Memang benar kata pak supir angkotnya bukan menuju ke kantor imigrasi!
Aku pindah lagi angkot warna kuning kunyit, kata supir angkot yang baru saja ku naiki angkot itu yang menuju kantor imigrasi.
Takut salah alamat , sebelum naik aku tanya ke pak supir, ternyata salah lagi.
Ada angkot biru muda bagian atas dan biru tua bagian bawah yg lewat dan arahnya menuju Kantor yang kucari, melihat jalan yang dilewati memang benar angkot biru ini menuju alamat yang benar.
Sesampai di tempat Kantor sudah lengang , hanya para petugas dan 3 orang antrian. Aku langsung menuju loket 1 tempat pengambilan paspor yang sudah jadi, ku sebutkan namaku dan petugas sudah siap dengan 3 buah paspor ditangannya. Tinggal membubuhkan tanda terima, pengecekan nama dan selesai.

Aku menunggu angkot kembali menuju BSD.
Angkot pertama berwarna biru telor asin lewat, katanya nggak ada angkot BSD yang lewat, aku naik dan diturunkan ke jalan yang dilewati angkot yang menuju BSD, angkotnya berwarna hijau daun, bergaris merah. Ini memang angkot yang biasa ku naiki jika ke Teras Kota atau ke Giant. Berarti sudah benar menuju BSD, hanya saja aku harus berganti satu kali lagi di pasar modern menunggu angkot D 21 menuju sektor 12 Granada Square, atau kalau mau turun di Taman Jajan dan naik ojek menuju rumahku.
Duuh.. Serasa orang ilang..ternyata enakan ada suami, kemana-mana bisa minta antar.
Tapi, lumayan juga jadinya bisa pengalaman ke cikokol sendirian.

Tidak ada komentar: