Selasa, 08 Desember 2009

Aku Hamil !

Kenangan 9 th yang lalu

Serasa mendapatkan rizqi berlimpah kegembiraan kami berdua, setelah 5 tahun pernikahan kami yang sepi tanpa kehadiran anak. Hari itu genap 3 minggu kepastian kehamilan belum juga didapatkan, padahal sudah terlambat!. Dua kali test pack tapi hasil tetap negatif. Akhirnya kami ke puskesmas terdekat dan hasil yang didapatpun belum kelihatan positif, masih samar kata dokter jaga.

Seminggu kemudian barulah kami mendapatkan jawabannya, positif!. Alhamdulillah... ternyata kami masih diberi kesempatan mempunyai anak. Mendapatkan rizqi, itulah anggapan kami, betapa tidak, suamiku sudah hampir 2 bulan menganggur, setelah perusahannya tempat bekerja bubar karena krisis moneter yang sedang melanda negri ini di tahun 1999 an.


Menganggur 2 bulan bukanlah gampang bagi kami yang waktu itu masih kost di kota Denpasar Bali. Harapan besar muncul ketika mengetahui kami akan mempunyai seorang anak. Kami harus mempersiapkan segalanya mulai sekarang, itu yang ada dibenak kami. Tapi Allah punya rencana lain terhadap kami. Mempunyai seorang anak perlu kesabaran, keuletan lebih, dan itu yang ingin Allah tunjukkan pada kami berdua.
Bulan pertama terlewatkan tanpa pekerjaan dan tentu saja pemasukan, apa jadinya anak kami nanti kalau harus tumbuh dalam rahim yang asupan gizinya kurang, begitu yang muncul dalam kepasrahan kami. Allah belum melepaskan ujian bagi kami sampai bulan ketiga berakhir.
Anak membawa rizqi, itu yang sering kami dengar. Kuulangi sampai aku hapal benar dalam puncak pengharapan, Ya Allah ..apa lagi yang hendak Kau ujikan pada hambaMu ini ?. Nada pasrah kadang2 berbaur dengan tanda tanyaku, benarkah anak mambawa rizqi ?
Bulan keempat ada jawaban buat penantian kami, ayah dapat kerja!.. sorakku sambil membelai perut buncitku. Ternyata benar anak akan membawa rizqi baru buat kehidupan kami. Dalam 6 bulan masa sulit itu tak banyak yang bisa diceritakan, tak ada keluhan, semua berjalan seperti biasa. Seperti biasa karena memang dari awal pernikahan kehidupan rumah tangga kami berjalan mengalir apa adanya. Rizqi banyak kami manfaatkan berjalan jalan layaknya bulan madu pernikahan, kalau tak ada kelebihan gaji bulanan kamipun makan seadanya.
Begitu indah, karena kami berharap yang terindah. Seperti saat mendengar kami akan mempunyai seorang anak, harapan mendapatkan yang terbaik selalu kami panjatkan dalam do'a kami.
Kuingat luapan peristiwa itu adalah moment yang paling berkesan apalagi setelah anak kami lahir, seorang anak laki-laki sehat, yang sekarang telah memasuki usia 9 tahun. Harapan kami besar terhadapnya, semoga menjadi anak yang sholeh, selalu sehat dan mendapat lindungan Allah.
Saat terindah setelah penantian
Setelah 5 tahun pernikahan kami...

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Penantian yang panjang.. Alhamdulillah..