Rabu, 15 Januari 2020

UNDANGAN

Masha Allah...
Alhamdulillah
Allahu Akbar..

Campur aduk rasanya, ditunggu-tunggu dan nyatanya bengong juga mendengarnya...
Bahagia
Bingung..
Tak percaya...tapi nyatanya memang percaya...

Bismillah, sehat itu yang lebih kuharapkan dari semuanya..

Labbaik Allahumma labbaikk....

Terduduk haru juga tangis ...
Allahu Akbar...hanya itu yg bisa kuucapkan mewakili suasana hatiku saat ini...

Satu- satu persiapan kumulai ditengah nol rupiah tabungan.
Yaaa, sudah hampir setahunan ini sebenarnya persiapan sudah kami mulai. Beberapa kali ku cek keberangkatan kami adalah tahun 2021, setahun lagi!

Plannya adalah, keluar dulu dari pekerjaan, karena bagaimanapun berdasarkan pengalaman, persiapan haji setidaknya harus dalam lingkungan kerja yang bisa mensupport kami, perusahaan tempat kerja suami sepertinya jauh dari suasana seperti ini, yang ada antinya kami malah dipersulit.
Selanjutnya kami akan merintis usaha sendiri, dengan modal menjual beberapa aset kami yang ada,.
Sebelum keluar dari kerja kami sudah memulainya, mempersiapkan semua, kami menyisakan sedikit gaji untuk merenov rumah di Sidoarjo, tujuannya agar bisa menghasilkan uang, sementara kami belum ada pemasukan.

Setengah jalan, ternyata sesuatu yang rencananya terjadi, sudah terjadi, suami dihadapkan situasi sulit, pilihannya adalah resign dipercepat.
Alhamdulillah...sebenarnya ini adalah yang kuharapkan, kami bisa memulai usaha secepatnya.

Ternyata tak mudah, nyatanya setelah beberapa bulan tak kunjung juga ada ide memulai usaha, kendalanya adalah dimodal, bagaimana tidak, rumah yang kami persiapkan jadi tumpuan modal belum siap dilelang...

Kami tetap bersabar, bertahan dengan satu proyek tempat tinggal pribadi yang sedang dikerjakan suamiku, alhamdulillah...setidaknya kami tidak kelaparan ..

Sampai saat awal januari kemarin, tiba-tiba nama kami berdua tercantum dalam daftar calon jama'ah haji 2020. Masha Allah...

Sudah kuduga, kami akan berangkat tahun ini, beberapa kejutan sudah kurasakan, seolah kami sedang dibersihkan oleh Allah...
Susah diterjemahkan dengan kata dan tulisan...
Allah Maha Sayang pada kami....

Agenda pertama kami adalah memastikan benar tidaknya nama kami masuk antrian tahun ini, kami bergegas ke depag tangerang selatan, kebetulan tidak terlalu jauh dari rumah kami.
Kami bertemu dengan P Arif untuk konsultasi rencana kami mutasi dari Sidoarjo ke Tangsel, alasannya karena kami sudah bermukim di Tangsel.

Beberapa prosedur mutasi dijelaskan gamblang oleh beliau, bahwa proses mutasi bisa dilaksanakan setelah pelunasan kekurangan biaya haji.Pelunasan bisa dilakukan jika peserta haji lolos test isthatha'ah kesehatan, artinya kami diwajibkan medikal check up untuk menentukan kesanggupan kesehatan kami berangkat haji, secara mental dan fisik.

Setelah pelunasan, kami harus menyelesaikan perpanjangan paspor, kemudian kami harus mendapat surat keterangan kesanggupan  penerimaan jamaah dari depag Tangsel.
Surat surat itulah nantinya yang akan kami bawa untuk proses mutasi.

Bismillah.... Allah yang mengundang kami
Kami pasrah pada ketentuanNya..
Insha Allah terbaik...
Aamiin...

Tidak ada komentar: