Sabtu, 18 Januari 2020

MEMASRAHKAN KEHENDAK

Tak gampang menjadi orang baik atau berpura pura baik dimata orang lain, apalagi jika sudah terbentuk mindset kurang bagus didiri kita, oleh orang yang terlanjur membenci.

Bukan menyalahkan orang, namun terkadang juga kita ingin membela diri.
Menjawab demi mempertahankan alibi juga bukan perkara yang mudah, apalagi buat aku, yang malas berbicara jika kurasa tak terlalu penting.

Cukup disini aku menuangkan pembelaanku, karena sejatinya apapun yang kulakukan belum tentu bisa diterima baik, apalagi oleh orang-orang yang membenciku.

Kemarin, aku masih bisa berdalih, karena secara fisik aku masih sering terlihat sedikit kurang sehat, Yaaa...yang membedakan status sehatku adalah adanya selang infus ditangan dan kelumpuhan.
Sekarang, aku sudah sembuh.
Alhamdulillah..

Namun ada yang tersisa, semacam anxiety, kata teman yang seorang psikiatri, akibat trauma berlebihan setelah hipokalemia.

Wajar sih , hampir setiap orang mengalami kecemasan ini, namun, ada hal yang kurang bisa kubagi, kecemasanku terasa aneh dan berlebihan.
Cap penakut dan berlebihan, terkadang menggangguku, semua orang jadi tak percaya, termasuk orang terdekatku.
Kejadian kecil dan sederhana saja, bisa kumainkan dengan otakku berlipat lipat akibatnya kedepan.

Sedih, terpuruk, merasa diabaikan, tidak disayangi kerap menghantui.
Biasanya keadaan itu muncul sendiri tanpa diduga ketika lapar, susah dan kurang tidur dan saat ada alarm tubuh yang secara tidak sengaja terdeteksi alam bawah sadarku.

Memalukan, aneh...tapi itulah, semua seperti diluar kehendakku.

Tersisih dari keluarga, sudah biasa.
Apalagi mereka tak faham apa itu hipokalemia, apa itu anxiety dan apa itu trauma.
Dijelaskanpun susah.

Menjadi pergunjingan sudah makananku.
Menjadi tak baik sudah melekat didiriku.
Apapun yang kulakukan sepertinya tetap dianggap kurang memuaskan mereka.
Sudahlah...
Tuntutan mereka terlalu banyak buatku, itulah masalahnya.

Tak mungkin aku menghambat diriku sendiri untuk lebih bermanfaat dengan hanya mendengar segelintir pendapat orang yang tak menyukaiku..
Masih banyak yang tak mau tau tentang kekuranganku.
Yang penting setiap hari harus manfaat...
Tak peduli seberapa kuat syaithan menghambatku lewat mereka.

Mungkin ini dianggap penyebab, namun kutolak anggapan mereka
Ini akibat...
Aku yang memahami diriku...

Memasrahkan kehendak dan jangan memaksakan kehendak...jadi kata-kata inspiratif dan menyejukkanku akhir-akhir ini.

Hanya Allah yang tahu, apa yang kulakukan, apa yang ingin kulakukan dan niatan apa yang aku lakukan.
Berserah pada alur kehendakNya.
Jangan pernah menyakiti orang, walaupun kita tersakiti.
Ihlaskan...


1 komentar:

michelle mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.