Selasa, 05 Januari 2010

18. Jadilah Dirimu Seperti Air..

Memahami Petuah Sang Bijak no. 18

Sejenak merenung, membolak balik artikel, ada apakah dengan "Air", sehingga dia pantas dijadikan rujukan petuah, tak hanya didapat dari mulut Sang Bijak, ternyata banyak yang membahas tentang teka teki "Air".
Jauh sebelum Ilmuwan dan Ahli filsafat membicarakan Air, Al Qur'an sudah terlebih dulu menjadikan Air sebagai Bab Penting yang ditulis dalam AyatNya. Coba simak deretan Ayat Qs Al Furqaan 48-56 di bawah ini :

"Dia-lah (Allah) yg meniupkan angin (sbagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan), dan Kami turunkan dari langit air yg amat bersih.
Agar Kami menghidupkan dg air itu negri(tanah) yg mati,dan agar Kami memberi minum dg air itu sbgaian besar dari makhluk Kami, binatang2 ternak dan manusia yg banyak.
Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran, maka kebanyakan manusia itu tidak mau ,kecuali mengingkari (nikmat)".
Dan andaikata Kami menghendaki, benar2lah Kami utus pd tiap2 negri seorang yg mmberi peringatan(Rosul).
Maka janganlah kamu mengikuti orang2 kafir,dan berjihadlah trhadap mereka dg Al Qur'an dg jihad yg besar.
Dan Dialah (Allah) yg mmbiarkan dua laut mengalir brdampingan,yg ini tawar lagi segar dan yg lain asin lagi pahit,dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yg menghalangi.
Dan Dia(Allah) pula yg menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu punya keturunan dan mushaharah *) dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa".
Dan mereka menyembah selain Allah apa yg tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak pula memberi mudharat kepada mereka,adalah orang2 kafir itu penolong(syaitan untuk berbuat durhaka) trhadap Tuhannya.
Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sbg pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.
Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, yg tiada Tuhan melainkan Dia.. yg Maha Besar lagi Maha Bijaksana.

Sebelum kita membahas tentang Pentingnya Air, ada baiknya kita juga memperhatikan sifat2 air yang sesungguhnya, kemudian sisi manakah dari sifat air itu yang baik untuk dijadikan pemacu motivasi diri dalam rangka menuju perubahan yang lebih baik (bukankah pembahasan awal kita tentang ini?).
Sifat air adalah;
-Air sebagai air tidak punya bentuk sendiri, tergantung pada tempat dimana dia diletakkan,
-Air bisa berwujud selain cair yaitu padat dan gas.
-Air mempunyai manfaat yang banyak sekali.

Pembahasan awal kita kupas tentang manfaat air.
Ketika kita berbicara tentang 'air', yg terlintas dalam benak kita sangat mungkin bahwa air sebagai kebutuhan yg pokok dan luar biasa pentingnya dalam kehidupan.. hampir semua makhluk di muka bumi sangat membutuhkan air, dan tak terkecuali kita manusia.
'Air'selain sebagai sumber kebutuhan pokok bagi kehidupan di muka bumi,air juga menjadi salah satu sumber lahirnya penemuan2 penting dlm ilmu pengetahuan yg sangat besar manfaatnya bagi kebutuhan hidup umat manusia. Hampir semua aspek dalam kehidupan ini membutuhkan air sebagai bahan bakunya, sbgai perenungan mari coba perhatikan dari mulai pagi hari kita terbangun dari tidur sampai menjalani aktivitas dalam kehidupan disiang hari hingga ketika malam hari dan kembali beristirahat,tidak pernah kita akan lepas dari manfaat yg di hasilkan dari air, karena apa yg kita makan/minum dihasilkan dari air, apa yg kita tempati sprti rumah/gedung/ gubuk sekalipun di bangun dg air sebagai salah satu bahannya, ketika kita diam sekalipun air yg ada di dalam tubuh kita terus menerus bekerja. Dengan air juga kita dpt membersihkan badan dan juga bersuci / mengambil air wudlu untuk menghadapkan diri kepada sang khaliq,air sebagai salah satu sarana penghantar kita menujuNya.
Apakah kamu tidak perhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit,maka diaturnya menjadi sumber2 air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dg air itu tanam-tanaman yg bermacam-macam warna-warninya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai,
sesungguhnya pada yg demikian itu benar2 terdapat pelajaran bagi orang2 yg mempunyai akal.
Maka apakah orang2 yg dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dg orang yg membatu hatinya)?, maka kecelakaan yg besarlah bagi mereka yg telah membatu hatinya untuk mengingat Allah, mereka itu dlm kesesatan yg nyata.(Qs: az-zumar:21-22)
Air adalah 'makhluq' juga seperti kita (manusia) yg diciptakan oleh Allah s.w.t, tuhan yg maha mencipta lagi maha memelihara, dan pada hakikatnya air juga sama saja seperti kita,yg sejatinya tidak di ciptakan kecuali hanya untuk selalu mengabdi sepenuhnya kepada kehendak Allah s.w.t yg tiada Tuhan melainkan DIA,
Selayaknya dimanapun kita berada harus selalu dapat memberikan manfaat terhadap orang lain lingkungan dan apa pun yg ada di sekitar kita, seperti air bila dia berada di mana pun maka selalu akan bermanfaat. Lihatlah air yg datang dari langit sebagai hujan yg memberikan banyak sekali manfaat bagi kehidupan dibumi, begitu pula kita ,ketika berada di atas dalam artian berkelebihan materi, ilmu,atau menjadi pemimpin maka kita pun harus lebih bermanfaat bagi banyak orang.
Atau mungkin ketika kita berada di bawah maka kita selayaknya menjadi seperti sungai yang bergerak berjamaah, yg mengairi sawah-sawah/kebun.. seperti danau yg tenang,yg mengandung banyak ikan,yg memberi keseimbangan pada alam.
Atau intinya kita sebagai manusia seharusnya selalu dapat menjadi SOLUSI dimanapun, kapanpun , untuk siapapun. Meski kita hanya seperti setetes air namun jadikanlah diri kita lebih bermanfaat.
Dan dalam hal mencapai cita-cita yg mulia penting untuk kita berilmu,sabar,ulet dan tekun, Seperti mata air yg mencari ruang di celah-celah batu dan mengalir ke anak sungai lalu bergabung dalam barisan jamaah menuju muara,kemudian dikumpulkan dg jamaah yg lebih besar lagi di lautan untuk di pilih siapa yg layak di angkat kelangit.
Sungguh masih akan sangat banyak sekali hal yg dapat kita pelajari dari air sebagai karunia-NYA , namun sesungguhnya apapun yg ada di alam semesta selagi kita mau merenunginya dan mentafakurinya,maka akan sangat banyak sekali hikmah dan pelajaran yg dapat menambah keimanan serta rasa syukur kita atas segala karunia yg ALLAH S.W.T. berikan.

Tentang sifat fisik air yang bisa berubah bentuk dan cenderung tidak tetap pendirian( kalau dikaitkan dengan sifat manusia,bukankah kita jg harus bahas secara fisik juga karena penting sebagai panutan filosofi harus komplet donk...) masihkah kita telan bulat2 teori "Jadilah Seperti Air,...)?
Ada pertanyaan2 sederhana yang silahkan menjadi renungan agar kita juga tidak salah menerima petuah;
-Air, kalau terletak pada tempat yang diam, tidak bergerak, apakah akan bergerak?,kalau orang sedang membutuhkan semangat untuk maju, layakkah mengikuti sifat air ini?. Dia masih membutuhkan penggerak untuk membawanya beranjak dari tempatnya semula.
- Air jika terbawa liku2 sungai sampai ke laut, ke kolam ikan dan irigasi masih untung banget, namun jika tersesat ke selokan buntu, atau ketempat yang lebih jorok lagi ?? help....!
-Sifat mudah berubah dan tergantung pada temperatur lingkungan juga bukan panutan lagi bagi orang yang mengedepankan prinsip.

Manusia mempunyai kecenderungan naik turun dalam kadar Iman, begitu pula dalam semangat hidup.Kalau kondisi seseorang sedang oke, sedang aktif dan semangat,tanpa rencana2 detailpun mungkin hidupnya masih akan lebih baik kedepannya. Namun jika type orang yang mengikuti karakter air diatas yang menunggu orang menyeretnya pergi melihat dunia, nyantai dan perlu didorong2 untuk beraktifitas, jelas kehidupannya akan makin menurun, bahkan bisa jadi semakin tidak bermanfaatlah kehidupannya, baik di dunia, apalagi di akhirat.”
Maka merancang peta hidup setidaknya bisa meminimalisir penurunan kualitas kehidupan karena kita memiliki target dan patokan yang jelas yang bisa dibaca ulang untuk membangkitkan semangat.
Itu pula sebabnya ada tuntunan do'a yang artinya; Ya Allah lindungilah aku dari kelemahan dan kemalasan. Padahal kita sama tahu, Rasulullah dan para sahabat jelas orang-orang yang penuh semangat dan punya rencana hidup jelas terukur. Tapi toh tetap memohon perlindungan Allah untuk menghindari efek negatif kelemahan dan kemalasan yang berujung pada berantakannya rencana hidup meningkatkan kebaikan.
Peta hidup ini sebaiknya memang dibuat sejak jauh-jauh hari, mungkin ketika memasuki masa baligh. Namun tak ada kata terlambat dalam berbuat kebaikan. Tuliskan apa yang kita inginkan terjadi di masa depan, apa potensi yang kita miliki yang bisa mendukung hal itu, dan kapan hal itu kita canangkan tercapai.
"Apabila air dimasukkan pada gelas maka ia akan berbentuk gelas, bila dimasukkan ke dalam ember ia akan berbentuk ember, apabila ia dibelah dengan benda tajam, ia akan terputus sesaat dan cepat kembali ke bentuk aslinya. Dan, air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Apabila disumbat dan dibendung ia bisa bertahan, bergerak elastis mencari resapan. Bila dibuatkan kanal ia mampu menghasilkan tenaga penggerak turbin listrik serta mampu mengairi sawah dan tanaman sehingga berguna bagi kehidupan makhluk di dunia.

Dua point penting dari filosofi air yang bisa digaris bawahi dan bisa jadi panutan adalah :

1. Fokus

Tetesan air yang tertuju disatu titik, akan lebih cepat mengikis batu karang dibandingkan tetesan yang berpindah-pindah tempat. Begitu pula kita yang ingin sukses dalam kehidupan ini. Ingatlah untuk selalu fokus disatu tujuan, sehingga seberapa susahnya tujuan yang ingin kita raih, akhirnya dengan fokus, kita bisa menggapainya.

2. Ulet dan Pantang Menyerah

Jika kita amati kembali, selain fokus, air juga menetes terus menerus tanpa mengenal lelah. Jika ia hanya menetes sekali dua kali, akan sangat tidak mungkin dapat membuat batu karang itu terkikis. Air harus selalu menetes terus menerus tanpa berhenti,seberapapun besar masalah yang kita hadapi, jika kita bisa fokus dan ulet untuk mengupasnya, niscaya akan terpecahkan juga masalah tersebut. Kita sering bertemu dengan orang yang ingin bisa dalam hal tertentu. Mereka mencoba belajar, tetapi setelah bertemu masalah mereka menyerah. Jika mereka mencoba belajar sampai ke 99 kali dan akhirnya menyerah, maka mereka tidak akan dapat mempelajari ilmu itu. Padahal jika sekali lagi ia belajar, barangkali di usaha yang ke 100 kali itulah permasalahan yang dihadapi akan terpecahkan. Jadi janganlah pernah menyerah untuk memcahkan masalah.

3. Tetap menjadi diri sendiri untuk hal2 yang prinsip dan mendasar. Air hanya sesama makhluk yang Alloh ciptakan untuk bisa diambil manfaatnya oleh manusia, percayalah Al Qur'an dan Sunnah Rosul adalah panutan kita, segala bentuk filosofi hidup carilah didalamnya, pasti kita akan menemukannya.
Tak ada yang lebih tahu selain Dzat Yang Maha Tahu..

*)Hubungan kekeluargaan yg berasal dari prkawinan; ipar,mrtua dll)

Tidak ada komentar: