Rabu, 06 Januari 2010

Ucapan Ibu adalah Do'a bagi Anaknya

Merenungi kebiasaan marahku

Pagi ini aku agak terkejut membaca salah satu artikel langgananku tentang Ucapan seorang Ibu terhadap Anaknya, Ups... apa salahku kok sampai terkejut ???
Kalau bukan karena salah itu gak akan menarik untuk aku kupas, dimana salahku??
Seorang Ibu menjadikan derajat wanita menyandang pembawa iklan Surga yang tertera dibawah telapak kakinya, suatu derajat yang tinggi, bahwa dengan berbaik2 pada Ibu kita akan dijanjikan Surga oleh Alloh.Semoga...


Dilain pihak marahnya Ibu bisa membuat seorang anak menjadi celaka, karena Alloh ikut murka, Naudzu billahimindzalik..
Aku juga seorang ibu, potensi marah dibanding dengan seorang ayah pastinya jauh lebih besar. setiap hari menerima job yang itu-itu saja dan dalam ruang yang tak berubah kecuali setahun sekali ada renovasi, masih mungkin bisa ganti pemandangan.Peluang keluar rumahpun kalau ada acara pengajian, sekedar mengobrol dengan tetangga atau pergi shopping, rekreasi seminggu sekali bersama keluarga. Bisa dibayangkan emosi yang kadang keluar diluar batas kesabaran seorang ibu yang paling sabar sekalipun. Aku mengakui bukan type ibu penyabar, jadi kemungkinan emosi masih diatas 50 % dari penyabarnya, he he...
Kadang kadang saking jengkelnya memang keluar kata-kata yang Astaghfirulloh... tenyata bisa mencelakai anak2 kita. Anak mengalami "sesuatu" yang tidak kita inginkan justru kita yang paling banyak mengalami kesusahan.Tak bisa ku katakan apa yang pernah terucap dari mulutku, yang penting tak sadis2 amat seperti yang diceritakan temanku dipesannya, namun bagiku itu masuk kategori ucapan orang tua yang tidak boleh diucapkan terhadap anak kita, dan aku adalah salah satu pengikutnya.
Ah... mulai berbenah ajalah kalau begitu, start dari sekarang...
Semoga aku diberi kesabaran menghadapi ujian "nikmatnya memiliki anak". Bukankah ujian 'Nikmat" terkadang lebih berat dari Musibah...

Tidak ada komentar: