Rabu, 15 Februari 2012

Hipokalemia 1

Tak ada yg aneh saat itu, dimulai ketika ªku brosing internet tentang tumor. ªku memang menyimpan sebuah benjolan sebesar telor ayam di tubuhku, bertahun tahun lamanya dimulai sebesar kelereng kecil, ªku menyebutnya uci-uci.
Entah kenapa beberapa tahun belakangan ini pertumbuhannya pesat sehingga ŷanğ awalnya tak mengganggu, jadi mulai terasa nyeri dan kadang kadang sedikit gatal. Warnanya pun menjadi kehitaman.

Sebenarnya sudah sering ªku membuka artikel tentang ini, makanya sedikit heran juga ketika tiba-tiba saat kulihat di cermin benjolanku itu, dadaku berdebar kencang. Ketakutan ŷanğ biasanya kutanggapi biasa saja mendadak begitu mengerikan. Jantungku berdegup kencang, tubuhku terasa mulai melayang, sekujur kaki dan tanganku kesemutan, ªku seperti mau pingsan.

Segenap upaya menenangkan diri kulakukan, ªku baru sadar, dua harian ini ªku belum minum obat hypertensi, biasanya tensicap 12,5 mg ŷanğ kuminum, kadang sekali kadang juga dua kali, melihat hasil tensimeter ŷanğ rutin kulakukan. ªku tidak mau terus menerus tergantung dengan obat, itulah alasanku.

Setelah meminum sebutir obat itu, ªku mengambil wudhu dan sholat dhuhur. Aneh sekali, semakin ªku konsentrasi tubuhku berguncang semakin hebat, kesemutan mulai menjalar keseluruh tubuh, dadaku mulai sesak. Kubatalkan sholat saat memasuki rokaat ke dua, ªku berlari ke belakang mencari udara segar, kubuka semua kunci rumah, sebentar lagi anakku pulang dari sekolahnya, lebih baik terbuka kuncinya daripada ªku terjatuh duluan, اَسْتَغْفِرُاَللّهَ.. ªku seperti melayang rasanya..

Setelah agak membaik ªku mengaji menenangkan pikiran. Berhasil, sedikit berkurang kesemutanku, ªku kembali sholat dengan duduk di sofa, اَلْحَمْدُلِلّهِ selesai sampai rokaat terakhir.

Selang beberapa saat, degup jantungku kembali kencang. Kesemutan mulai menjalar sampai ujung rambut. Panik tentu saja, sebentar lagi anakku pulang dari sekolah, tak terbayang jika dia mengetahui kondisiku.

Tak ingin berlama-lama dan berusaha menghindari anak, ªku menelpon mbak tetangga belakang rumah, menitipkan anak tentu saja, kutinggalkan beberapa pesan, salah satunya 'makan dulu sebelum brangkat les, mama belum pulang, masih jalan-jalan dengan temannya.'

***bersambung....

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Ibu, saya membaca sharing2 ibu ttg hipokalemi, saya jg mengalami hal yang sama, sy mau tanya pada akhirnya ibu operasi ditangani dokter sps.urologi ya? berapa biayanya bu? trims. jika boleh sy ingin bertanya lebih banyak mengenai pengobatan yang sudah ibu jalani, email saya kasihwy@yahoo.com.sg atau hp 08161452877

R. Wahyu mengatakan...

Baik. . saya sharing semampu saya . .
Betul. . yang membedah saya dr sp U. . namun saya di bawah pengawasan dokter konsultan ginjal dan hipertensi.
Waktu itu kurang lebih 40 sampe 50 jt total sama obat .
belum termasuk biaya test lab sebelum oprasi.

Setahu saya pake asuransi bisa kok. .