Rabu, 15 Februari 2012

Hipokalemia 3

ªku dibawa ke ruang tindakan, tidur di kasur pasien. Baru kali ini ªku merasakannya. Tentu saja, karena saat-saat sakitku waktu kecil tak pernah sampai rawat inap, kecuali saat melahirkan anakku, pengecualian dunk..

Suster kembali memeriksa tensiku, membawa seperangkat alat rekam jantung dan mulai memasangkannya di pergelangan kaki, tangan dan beberapa titik di dada. Hanya sekitar 10 - 15 menit sepertinya alat itu mengirimkan selembar hasil rekam jantungku, selembar lagi kopiannya.

Suster ŷanğ lain mulai memasangkan infus di tangan kiriku, wedew.. ªku diinfus!
Mungkin karena ªku sedang membutuhkannya, suntikan itu tak begitu menyakitkan, walaupun jujur ku akui, itu sakit!, apalagi saat selang mulai direkatkan di tangan,namun ªku pasrah dalam pengawasan anak dan suamiku.
Di depan anakku, ªku harus sedikit lebih kuat!.



Sambil menunggu kamar disiapkan suster mempersilahkan suamiku mendaftarkan pasien rawat inap, memilih kamar dan membayar deposit tentunya.
Setengah jam kemudian ªku dibawa ke kamar di lantai 3, dengan kursi roda. ªku sudah jadi pasien RS ini, ada gelang plastik bertanda namaku dan ruang kamarku, berwarna pink.



Kami melewati lorong ŷanğ mulai tampak sepi, naik lift dan menuju kamar 301.
Lumayan luas seperti layaknya hotel bintang 3, ada bed pasien, bed sekaligus sofa keluarga pasien, meja makan troli, tv, kulkas mini, lemari, dan toilet ŷanğ bersih.



"Silahkan istirahat ya Bu, saya tinggal dulu, nanti ada perawat lain ŷanğ akan melayani Ibu.." kata perawat itu dengan ramah.

"Kita tidur di mana Yah?" kata anakku sibuk mencari tempat, kasihan dia pasti sudah mengantuk berat.

"Sholat dulu yuks, abis ini Ayah tinggal dulu sebentar ambil baju buat besok ya"
Suamiku keluar sendirian, beruntung jarak RS ke tempatku tak begitu jauh.

"ªku mau jalan-jalan sebentar, Ma" kata anakku, mulai ϑªђ, dia selalu ingin tahu isi RS ini, padahal lorong-lorong sudah sepi,

"Hati-hati, Nak, sudah sepi lho..jangan jauh-jauh ya..!" kataku cemas, bagaimanapun lorong di RS tak baik untuk anak sesehat apapun.

ªku menulis bbm ke suami "Ayah, cepetan ya, anaknya biar bisa tidur.."

Setelah puas berjalan sendirian dia mulai menata sendiri tempat tidurnya, ada selembar kasur busa disediakan, dia menempatkannya di depan sofa, meminjam selimutku dan mulai merebahkan tubuhnya, tanpa bantal dan guling!.

"ªku tidur duluan Ma, Ayah nanti tidur di kursi aja."

Benar juga, sudah terdengar dengkur lembutnya, cepat sekali dia terlelap, maklum sepulang sekolah dia langsung les, biasanya jam 20.00 dia sudah tertidur.



Suamiku datang kemudian sekitar jam 23.30, membawa bantal, selimut, mukena dan beberapa baju.
"Tidur saja dulu, kasian capek pasti.."

Melihat mereka berdua tertidur lelap, ªku tak sedikitpun bisa memejamkan mata, antara belum terbiasa tidur tanpa guling, di ruangan asing dengan lengan diinfus dan kemungkinan suster mondar mandir memeriksaku, waduh.. kenapa ªku tak memintanya besok pagi saja mereka mengunjungiku...


Jam 12.30 mereka menengokku, kenapa jam kunjungnya menggangguku.. ah tidak kali ini, karena ªku memang belum tertidur, mereka memintaku menandatangani persetujuan pembelian obat ŷanğ katanya lumayan mahal, beberapa tabung kecil cairan antibiotik seharga @ rp 500.000 dan beberapa tablet lagi obat tertentu, ªku tak sempat membacanya.

"Nanti jam 02.00 akan ada suster memberikan obat ya Bu, sekarang istirahat dulu.."

Belum sempat ªku tertidur, suster itu benar-benar datang memberikan 4 buah suntikan,
"Agak nyeri Bu, karena isinya banyak dan beberapa kali suntikan, di tahan ya Bu.."

Terasa ada ŷanğ mengalir, dingin..awalnya, beberapa saat kemudian seperti ada ŷanğ menjalar di lenganku, panas dan membuatku tak nyaman. Mungkin karena sudah mengantuk, ªku tertidur sampai suduh.

"Siap-siap sekolah dan bekerja..!, mama sendirian Ώğgαk apa-apa ϑªђ.."

Gantian tidur di bed pasien

Menu pasien dan keluarga


Begitulah, tiga hari lamanya ªku dirawat disana. Ada beberapa test ŷanğ kujalani, test darah dua kali, USG dan Rontgen.
Dari bocoran ŷanğ kudengar kesemuanya baik-baik saja, kecuali rontgen ŷanğ memperlihatkan bekas masalah di paru-paru sewaktu ªku SMA, beberapa angka abnormal test darahku dan USG ŷanğ normal.

Kesimpulan ŷanğ kudapat, kurang kalium ŷanğ menyebabkan dadaku berdebar, lemas dan pendarahan.
ªku mencari-cari jenis keluhan ini, namanya Hypokalemia.

Suntikan di hari ketiga di selang infusku adalah kcl, katanya untuk memenuhi kebutuhan kaliumku. Suntikan antibiotik dan kawan-kawannya sebanyak itu sudah membuatku menjerit sakit, apalagi ketika cairan infus berisi kcl mulai memasuki aliran darahku, rasanya seperti dialiri cairan cabe ŷanğ pedas, seperti disayat pisau juga!

ªku meminta perawat ŷanğ kebetulan lelaki mencopot slang infusku, rasanya sakit ‎​βϋκαη buatan, apalagi saat dia menambahkan suntikan ŷanğ ke tiga antibiotik dan rekan ke selangku, ªku menjerit dan menangis.

Beruntung anakku belum datang, jika ada, mungkin dia akan mentertawaiku, ªku benar-benar menangis.
"ªku minta juice melon aja ϑªђ.." kataku ke perawatnya, dia tersenyum geli melihatku meminta juice.

"Itu kan cairan untuk menstabilkan kalium, ganti aja dengan pisang atau melon, ªku Ώğgαk mau diinfus lagi!"

He he.. tentu saja perawatnya kesal mendengarnya, ªku menunjukkan lenganku ŷanğ bengkak dan mulai kemerahan.."Sakit tauuu..!"

Si Mas perawat itu menyarankan jarum infus dipindah ke tangan kanan, tangan kiriku sudah bengkak, semakin sakit jika dipaksakan. Sementara infus akan diganti dulu dengan penetral, agar sakitnya sedikit berkurang.
ªku buru-buru menyetujuinya , ŷanğ penting rasa sakitku segera berhenti.

Jarum infus dilepas oleh perawat ŷanğ lain, syukurlah..sepertinya perawat laki-laki tadi tidak semahir perawat sebelumnya. Perawat ini laki-laki juga, namun sedikit seperti waria, he he.. Liat aja caranya menyapaku, "Ada apa Yank... sakit ya.."

Lumayan juga, begitu jarum dicabut lega rasanya terbebas dari jarum dan selang panjang itu.
Eits tunggu dulu, berarti ªku harus disuntik lagi tangan kanan??? Mendadak muncul ide cemerlangku, "Mas, nanti aja deh, selang infusnya menunggu dokternya kesini ya?, masih sakit nih..lagian kalo boleh ªku mau stop di infus!"

Sedikit jengkel kulihat perawatnya, "Ibu, obat ini belum habis, dan kcl masih sedikit ŷanğ masuk, ini harus tuntas Bu, biar cepet sembuh.."

"​Î​Ɣ‎âä, ªku tau..minimal tunggu suamiku yach, ntar malam biar dia ŷanğ njelaskan"

Perawat menyerah dan buru-buru menghilang keluar, dongkol kelihatannya, biarin! daripada ªku Ъќ tahan sakitnya!
ªku bbm suamiku "Ayah, Mama Ώğgαk mau di infus lagi, sudah sehat kok, nanti minta pulang aja, obat jalan.."

ªku bbm lagi "Mama Ώğgαk mau di infus lagi!"

Begitu dokter ahlinya datang pada malam harinya, belum sempat suamiku atau ªku mengeluarkan sepatah kata, "Besok boleh pulang Sus, siapin ya, nanti saya tuliskan resep selanjutnya."

"Bapak, Ibu sepertinya tidak ada masalah selain kalium ŷanğ rendah tadi, hypertensi hanya bersumber dari dirinya saja, nanti temui saya di mushola ya, kita jama'ah isya .."

اَلْحَمْدُلِلّهِ...
Lega rasanya sudah diperbolehkan pulang, malam ini bisa tidur nyenyak tanpa selang infus di tanganku, tinggal sisa nyeri dan bengkak ŷanğ masih masih terasa.

Tentang Hypokalemia ku coba mencari di beberapa artikel kesehatan, adalah penyakit kekurangan kalium dalam tubuh. Gejalanya biasanya lemas, kurang bertenaga, kram otot, gangguan pencernaan, debaran jantung tidak teratur dan EKG (ritme jantung) yang abnormal.

Penyebab Hypokalemia tersering adalah kehilangan melalui kencing dan saluran cerna. Bisa juga karena diet rendah kalium.
Hipokalemia bisa mengancam jiwa dan harus segera ditangani dokter

Kalium sangat dibutuhkan dan berperan penting menjaga fungsi jantung, otot rangka dan kontraksi otot polos untuk fungsi pencernaan dan geraknya menjadi baik. Terlalu banyak kalium dalam tubuh dinamakan hiperkalemia; terlalu sedikit kalium tubuh disebut hipokalemia.

Keseimbangan kalium tubuh dipengaruhi imbang natrium dan magnesium plasma. Misal kebanyakan natrium pada diet orang barat yang banyak konsumsi garam akan berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan kalium tubuh. Diare, muntah, berkeringat banyak, malnutrisi dan sindrom malabsopsi (misal penyakit Crohn's) bisa memicu defisiensi kalium tubuh, sama halnya saat kita menggunakan obat jantung golongan diuretik loop."

ªku teringat beberapa hari terakhir memang jarang sekali makan sayur, makanpun porsinya hanya sedikit, jika lemas ªku hanya buru-buru minum dan makan seperlunya. Mungkin inilah akibatnya, kadar kalium darahku drop.

Sekarang ªku rutin makan pisang, wew..padahal sebelumnya ªku tidak suka pisang, minum air kelapa muda, alpukat, juice melon, sayur bayam, daun pepaya dan pepaya. Buah dan sayur itu mengandung kalium tinggi.
Kurasakan manfaatnya, begitu badanku terasa lemas, ªku segera mengkonsumsi buah dan sayur ŷanğ tersedia, minum vitamin dan tak lupa obat hypertensiku.

Semoga tetap sehat seterusnya, ªku Ώğgαk ingin masuk RS lagi, masih terbayang rasanya dipasang jarus infus berikut suntikannya.. Wew..

Tidak ada komentar: