Padahal malam itu kulihat mata anakku sudah benar2 mengantuk, aku mengingatkannya untuk berdo'a, begitulah rutinitasnya. Biasanya usai membaca do'a dia akan langsung terlelap, kelelahannya bermain sepulang dari sekolah sampai menyelesaikan tugas hariannya yang menjemukan (belajar-red) membuat acara tidur lebih bisa dipercepat, jam 8 malam maksimal kemampuannya menahan kantuk.
Mendengar desah nafasnya yang belum teratur, aku tau dia belum tidur.Tak ingin membuatnya gelisah aku bertanya; 'Ada apa sih kok belum tidur?"...Dengan sigap dia langsung duduk menghadapku." Mama, kenapa ya aku baca di See Inside kok orang yang dilihat mata menjadi terbalik, kepala dibawah dan kaki diatas? padahal aku melihatnya kan tidak terbalik??.
Lumayan kaget aku mendengarnya. Kalau aku jelaskan singkat tak mungkin berhenti sampai disitu jawabannya, akan muncul pertanyaan2 lanjutan yang semakin rumit jika dari awal jawabannya tak masuk diakal pikirnya yang masih belia.
"Oke, itu adalah sistem kerja mata, Alloh menciptakan mata dengan banyak alat2nya yang bisa melihat, mengolahnya dengan dibantu otak dan kemudian memberitahukan kita nama, warna dan bentuk benda, mama akan menjelaskan besok cara kerja mata, sekarang tidur dulu ya??" jawabku tak mau panjang, semakin diberi kesempatan malam ini akan membuat matanya tak akan terpejam.Besok adalah pelajaran olah raga, artinya malam ini harus cukup tidurnya, setidaknya esok pagi dia akan semangat bangun pagi menuntut pe er ku semalam.
Buru2 aku buka internet, memantapkan jawabanku yang masih setengan ragu kebenarannya, maklum lama tak membuka buku tentang pelajaran SMP atau SMA seingatku, pelajaran tentang Lensa Cembung & Cekung, Pembiasan Cahaya, judulnya. Aku ingat karena judul itulah yang kubuat sebagai karya tulisku SMA kelas 3.
Tak kusangka anakku sendiri ingin menuntut pembuktianku bahwa aku pernah menuliskan itu sebagai salah satu point kelulusanku, saat ini adalah pointku lulus sebagai seorang Ibu Pendidik anakku..hmm , harus benar donk...tekadku.
Inilah point pentingnya tentang alat optik.
Alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan memerlukan cahaya. Alat optik yang alami adalah mata kita. Mata kita memiliki kemampuan untuk melihat sangat terbatas, yaitu tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda kecil, benda-benda yang sangat jauh dan tidak dapat merekam apa yang dilihatnya dengan baik. Oleh sebab itu mata kita harus dibantu dengan alat-alat optik buatan seperti kamera, lup, mikroskop, dan teropong.
Pada mata terdapat Bintik kuning Mata adalah alat indra kita yang berfungsi untuk melihat. Bola mata memiliki diameter kurang lebih 2,5 cm. Kita memiliki 2 buah mata agar kita dapat melihat benda dengan tiga dimensi dan juga kita dapat menentukan letak suatu benda tanpa mengukurnya. Kornea adalah bagian depan mata yang berfungsi untuk melindungi mata, Kornea juga membantu terjadinya pembiasan pada lensa mata Pupil adalah lubang kecil di tengah iris yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk kedalam
Bila cahaya terlalu terang, pupil akan mengecil, dan sebaliknya bila cahaya kurang (gelap) pupil akan membesar. Besar-kecilnya pupil dibentuk oleh iris Iris merupakan bagian mata yang mengatur besar-kesilnya pupil Iris juga memberi warna pada mata seperti hitam dan coklat untuk orang asia, biru dan hijau untuk orang eropa.
Lensa mata berfungsi untuk membentuk bayangan pada retina. Bayangan yang terbentuk harus tepat pada retina sehingga dapat terlihat dengan jelas. Untuk mengatur agar bayangan selalu jatuh pada retina, lensa dapat menebal dan menipis disesuaikan dengan jarak benda terhadap mata. Bayangan yang terbentuk pada retina bersifat nyata, terbalik diperkecil.
Otot akomodasi berfungsi menarik dan mendorng lensa mata sehingga lensa mata dapat menebal dan menipis. Retina merupakan layar pada mata untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata
Retina adalah bagian mata yang peka terhadap cahaya. Bintik kuning merupakan bagian yang paling peka terhadap cahaya. Bila bayangan suatu benda jatuh pada bintik kuning benda akan terlihat sangat jelas. Bintik buta merupakan bagian yang tidak peka terhadap cahaya. Bila bayangan suatu benda jatuh tepat di bintik buta, maka benda tidak terlihat oleh mata. Syaraf mata berfungsi membawa sinyal-sinyal gambar yang dihasilkan oleh mata ke otak.
Lensa mata akan menipis bila melihat benda yang menjauh ,Lensa mata akan menebal bila melihat benda yang mendekat. Titik terjauh yang dapat dilihat mata disebut punctum remotum. Untuk mata normal jaraknya tak terhingga.Ketika melihat jauh mata tidak berakomodasi. Titik terdekat yang dapat dilihat mata dengan jelas disebut punctum proximum. Untuk mata normal adalah 20 cm – 25 cm. Ketika melihat dekat mata berakomodasi.
Dalam sketsa sederhana aku siapkan alur mudahnya agar dapat diterima dari mulai benda tertangkap lensa mata, mengecil dan terbalik, kemudian ditranfer ke otak hingga bentuk nyata yang muncul kemudian.Hmm...semoga berhasil,aku bisa tertidur malam ini.
Esok paginya benar juga, jagoanku sudah siap menungguku dengan harapan besarnya.
Pertama kuraih kertas ( sketsaku semalam tak boleh kelihatan, aku akan dianggap nyontek kali ini...) kugambarkan lensa mata seperti bentuk agak oval dengan lensa cembungnya, kujelaskan arah cahaya yang mengenai benda berikut pembiasannya, sampai kenapa benda bisa tertangkap terbalik oleh mata.Memang begitulah sifat lensa cembung, Pada mata berlaku juga cara kerjanya.
Untuk menutupi rasa penasarannya aku janjikan kalau hari minggu kita boleh bereksperimen dengan lensa cembung, kebetulan aku sudah pernah mengajaknya ke toko peralatan Laboratorium dan alat2 peraga Fisika, biasanya berjam2 aku sengaja membiarkannya melihat lihat berbagai alat2 yang berjajar di toko itu, tentunya dengan menjawab banyak pertanyaan2 sulit, setidaknya ada Empunya toko (eks mahasiswa Kedokteran) yang membantuku menjawab jika sulit kutemukan jawabannya terutama alat2 laborat.
Alhamdulillah, tak ada pertanyaan lanjutan pagi ini, jadwal berangkat sekolah sedikit melegakanku, semoga benar2 bisa dicerna olehnya, kalau belum, menunggu hari minggu adalah target berikutnya, menemukan jawaban lewat praktek nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar