Kamis, 21 Februari 2013

PLACENTA PREVIA

Terdengar seperti petir di siang bolong!,rasanya tak cukup menangis sepagian ini, dokter menasehatiku bedrest total. Usia kehamilanku baru menginjak 5 bulan, tepatnya masih 19 minggu
Di layar USG terlihat jelas posisi placenta yg terletak menutupi jalan lahir, dalam istilah medis dinamakan PLACENTA PREVIA. Posisi ini rawan sekali terjadi pendarahan.
Baru minggu kemarin kami merencanakan menata sendiri taman depan, asik rasanya mengenang hobby bercocok tanam, biasanya kami melakukannya di rumah Sidoarjo. Mengurangi stress dan bisa menghasilkan.

Setelah puas menangis, aku tersadar, Alloh masih sayang kami, selalu sayang pada kami. Banyak hal yang bisa membuatku bersyukur dengan peristiwa ini.Do'aku selalu semoga kami tambah sabar, tawakal dan semakin berhati - hati lagi.
Belum genap seminggu, apa yg kutakutkan terjadi, karena kurang sabarnya kami berdua terjadilah pendarahan. Panik! otomatis. Namun karena tak ingin tambah parah kucoba menyikapinya dengan hati yang tenang.
Berawal dri insiden kecil di malam jum"at, tepat jam 11 malam, tiba-tiba darah mengucur begitu saja, lumayan banyak, kurang lebih 3 sendok.
Dengan sedikit gemetar namun ku coba tidak terlalu panik, ku telpon Rumah Sakit biasanya kami periksa kehamilan. Kuceritakan kronologisnya, suster jaga memberi petunjuk kepada kami, mereka menanyakan apakah janin masih bergerak normal dan banyak tidaknya darah yang keluar.
Mereka memberi pilihan, langsung ke rumah sakit atau istirahat saja di rumah.
Melihat darah tentu saja kami memilih ke rumah sakit dengan resiko aku di infus dan diberi obat, tak apalah, daripada kami ketakutan sepanjang malam.

Esok harinya dokter memeriksa keadaanku, untunglah pendarahan berhenti, hanya flek merah kecoklatan bekas pendarahan yang masih muncul, kadang masih bercampur darah kadang hanya coklat kotor saja. Dokter menyarankan bedrest total, tidak boleh beraktifitas selain sambil berbaring di ranjang. Wew....baru semalam menginap saja sudah capek rasanya punggungku.

Genap 3 hari opname, pendarahan dan flek sudah berhenti, hanya sisa-sisa sedikit, janinpun terlihat sehat dan tetap lincah, aku boleh pulang namun tetap bedrest total di rumah, suntikan penguat rahimpun masih dilanjutkan selama seminggu. Suster rumah sakit yang tiap hari melakukannya tiap pagi di rumah. Setelah itu suntikan dilanjutkan tiap 4 hari sekali kurang lebih 5 kali.

Hasil pemeriksaan selanjutnya kondisi rahim dan janinku mulai pulih kembali, aktifitas tetep terbatas seputar rumah dan masih belum boleh capek apalagi sampai jalan-jalan keluar rumah. Lumayanlah, daripada sebulan lebih bedrest  total kemarin....benar-benar membosankan.

Oh ya, selama bedrest bukan hanya rasa capek dan nyeri punggung yang kurasakan lho, pernah tangan dan kakiku seperti lumpuh, digerakkan sedikit saja nyerinya minta ampun...sampai hampir nangis deh pokoknya, kurang lebih seminggu aku mengalami lumpuh kaki dan tangan. Kata dokter hal itu wajar karena peredaran darah yang kurang lancar akibat terlalu banyak rebahan di tempat tidur. Tapi menurutku sih nggak juga, aku berpikir itu disebabkan karena aku makan dengan sayur asam yang ada biji melinjonya, jadi aku terkena asam urat. Sempat kutanyakan ke dokter sih, eh dokter tetap membantahnya. he he

Kondisi normal kembali membuat aku sedikit lupa diri kembali, sebulan kemudian terjadi pendarahan lagi, kejadiannya hampir sama dengan kasus pertama, akibat kontraksi. Namun pendarahan kedua hanya setetes darah yang keluar, namun demikian cukup membuatku gemetar, usia kandunganku masih belum masuk 7 bulan. Saat dokter memeriksa, tuduhan langsung trelontar pada kami berdua, dengan tersenyum kami menyangkalnya, he he...
Beruntung kali inipun kondisi janin baik-baik saja, kami berjanji dalam hati tak akan mengulnginya kembali, kasihan juga kalo sampai terjadi sesuatu pada anak harapan kami ini, duh... maafkan mama dan ayah ya dek...

Pendarahan ke tiga terjadi sekitar sebulan yang lalu, tepatnya memasuki bulan ke 7, berbekal pengalaman kemarin, kami tidak terlalu panik dan buru-buru lapor ke dokter, ku minum obat penguat rahim sisa resep dokter terdahulu, istirahat total dan cukup makan dan minum. Flek berwarna agak kemerahan hanya berlangsung sehari semalam saja, alhamdulillah...

Memasuki minggu ke 32 tiba tiba terjadi kontraksi terus menerus selama 2 harian, hanya karena bertepatan hari sabtu dan minggu, suamiku siaga di rumah, maka aku tidak panik, bertahan tiap 3-4menit menahan nyeri selama 3-5 detik. Lama-lama rasa sakitnya bertambah, kami putuskan harus lapor ke dokter.
Senin malam kami antri sampai jam 11 malam, rasa mulas yang kurasakan makin menjadi, berdiri sakit, dudukpun apalagi, duuuuh....sabar ya Deek...beratmu masih 1,5 kg, masih terlalu kecil...

Begitu giliraku tiba dan dokter melakukan usg, tak terlihat sama sekali gerakan kontraksi seperti yang kukeluhkan, susterpun melakukan rekaman medis melihat pergerakan otot rahim dan denyut nadi janin, semua normal, hanya terlihat sedikit kenaikan aktifitas otot rahim....hmmmm sepertinya si Dedek menggoda mama nih....

Dokter tetap memberiku obat pereda kontraksi yang dimasukkan lewat anus selama 1-3 x sehari disesuaikan tingkat kontraksi, kuputuskan menggunakannya tiap pagi dan malam. Selama semingguan ini kontraksi mereda dan tidurkupun membaik, sering tertidur tanpa sengaja malah, alias kesirep.. he he

Semoga terus membaik, sampai jadwa oprasi tanggal 20 Juni nanti, semoga dimudahkan Alloh, kami sehat juga Dedek bayinya, tak kurang apapun, dan menjadi anak sholehah... Aamiin....

Tidak ada komentar: