Senin, 23 Agustus 2010

Operasi Jantung

Senyum2 sendiri didepan komputer, antara bahagia dan penuh rasa syukur, ternyata setiap anak memang juara, alhamdulillah, malam ini Alloh memberiku rasa bahagia itu...
Hari2 seminggu ini adalah ulangan harian, tercatat sebagai murid baru, tentunya ada tahap adaptasi, dari sekolah lama yang multiple intelegent ke sekolah yang katanya menganut faham sama, namun jelas2 beda pendekatan terhadap anaknya...mirip sekolah umum, namun guru2nya lebih sabar , itu point plusnya...setidaknya aman buat anakku yang susah ditebak jalan pikirannya.
Sederet hasil ulangan, lembar kerja siswa itu tepatnya, dibagikan awal bulan kemarin, untuk nilai IPA, lumayan bagus, 85, 90 sampai 100 , maklum mapel favoritnya di sekolah lama adalah Sains.Rupanya masih membekas dalam di ingatannya, walaupun kata2 pertama yang terucap saat memulai kelas barunya adalah, "Aku sudah tidak suka pelajaran IPA !!" ups...pasti metode mengajarnya membosankan.
Hasil Ulangan PAI, juga datar2 saja, dibawah 70, walaupun pernah sekali Bahasa Arab mendapat nilai 90. wow, surprise donk..sudah hampir 2 tahun tak mendapat pelajaran bahasa arab, setelah kepindahannya dari sekolah pertamanya.
Tahun pertama SD sampai kelas 3 pertengahan, dia pindah sekolah kedua , kenaikan kelas 5 inilah dia memulai kelas barunya saat ini dikota Jakarta.
Nilai IPS, PKN standart saja, dari dulu dia suka IPS dan sejenisnya karena dia menganggap itulah pelajaran paling gampang, nyatanya nilainya tak pernah lebih dari angka 70 saja..alasan agar dia terhindar dari tekanan berfikir berat...^-^.
Bahasa Indonesia secara umum adalah gampang, hanya saja bagi anakku ini memang pelajaran paling digemari, karena tanpa belajarpun pasti masih bisa, nilai2nya berkisar 75, banyak faktor juga sih, sepertinya sang guru susah mengeja tulisan anakku yang ala kadarnya. aku juga, mamanya susah mengeja tulisannya...
Matematika ?? deretan angka 32, 40, 50 sampai 55 adalah koleksi nilainya, pernah juga angka 72 berhasil diraihnya dengan susah payah, dia sendiri yang menyebutnya demikian, prestasi yang sepertinya adalah perjuangan yang amat berat,akupun melihatnya demikian.
Sebenarnya, tidak separah image nilai yang jelas2 tak membanggakan, tapi bukan itu yang jadi penilaianku. Untuk type anak seperti dia, konsentrasi ternyata hal yang sulit dan yang paling penting adalah, bukan hal2 matematis yang menggerakkan otaknya terangsang untuk bekerja.
Malam ini agendanya belajar IPS, besok adalah ulangan harian IPS dan Bahasa Inggris.Kulihat serius juga sih dia membolak balik buku diktatnya, sesekali meminum minuman k0tak bekunya. Aku tau dia sedang tidak fokus ke buku yang didepannya.
Dahinya mengernyit keatas, pertanda dia sedang berfikir serius, benar juga, melihatku selesai mengaji, buru2 diajaknya aku ke kamar, ini dia sederet pertanyaanya yang membuatku pusing sepuluh keliling !!

Kenapa orang saat dioprasi jantungnya kok tidak mati, gimana cara mengoprasinya, kan jantungnya mesti dibedah, berarti jantungnya dicopot dari tubuh...
Saat dioprasi apakah jantungnya masih berdetak?
Kalo sudah selesai, gimana njahit dan nyambung lagi jantung dan urat2nya yang kecil, yang banyak juga, kok tidak bocor ya ??
ini lagi Ma.. orang kalo ada batu ginjalnya, ternyata sekarang tidak usah dioprasi ginjalnya, cukup ditembak dengan sinar laser, kenapa kulit dan daging kita tidak lobang ya ?? kan ginjal didalam tubuh ??

Matanya berbinar , walaupun setengah mengantuk, saat ini dia menjadi dirinya, begitu antusias, pertanyaan2nya mengalir polos, lengkap dan detail, seolah2 harapannya besar ada didepan matanya....Mama, aku pingin punya alat seperti itu...

Senyumku mengembang, bahagia banget...anakku yang cita2nya hanya seorang Koki dan Pemadam Kebakaran, ternyata ingin juga punya alat untuk oprasi jantung..Alhamdulillah...

...................malam ini mama mencari jawabnya buat besok kalo terbangun dan membahasnya kembali, Eits, masalahnya adalah pertanyaannya tentang sinar laser, belum aku jawab, ^-^..

Senin, 02 Agustus 2010

Dimana Salahnya ??

Semalaman gak bisa tidur, brosing internet, mencari bacaan, menenangkan diri, menarik nafas panjang, mondar mandir, sudah kulakoni semua, hmmmm, moga2 sesaat! but....help! tetap saja menghantui pikiranku...Ya Alloh, dimana salah ku ??
Tetap saja setiap masalah, harus bisa introspeksi diri, itu awalnya...
Bermula dari sharing dengan teman, sama sama mempunyai anak seusia dengan anakku, selisih 6 bulan lebih muda, mulai dari kebiasaan2 main sampai obrolan seputar perkembangan seks anak2. Banyak perbedaan yang kudapat, malah sepertinya pola pikir mereka bertolak belakang.
Tentunya banyak tanya dibenakku, adakah yang tak wajar salah satunya ??